Cuplikan dari series film “Layangan Putus” sangat viral usai penayangannya. Kalimat “It’s my deam! Not her!” pun menjadi sangat viral di berbagai kalangan. Tahukah Anda bahwa Kapadokia juga disebutkan dalam Alkitab?
Seperti apa keistimewaan Kapadokia? Bagaimana penggambaran Alkitab mengenai Kapadokia? Mari kita bahas.
Kapadokia dalam Alkitab
Di zaman Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru, Kapadokia merupakan sebuah wilayah yang terletak di sebelah timur Asia Kecil, yang berbatasan dengan perbukitan Taurus di selatan, Efrat di timur, dan Pontus di utara.
Kapadokia dijadikan sebuah provinsi dalam wilayah Romawi oleh kaisar Tiberius pada abad ke 17 Masehi. Di tahun 70 Masehi, Vespasianus menyatukan Kapadokia dengan Armenia kecil sebagai benteng perbatasan kekaisaran Romawi. Kapadokia menjadi jalur perdagangan antara Asia Tengah dan pelabuhan-pelabuhan yang berada di Laut Hitam.
Orang-orang Yahudi ternyata sudah bermukim di wilayah Kapadokia. Hal ini tertulis dalam Kisah Para Rasul 2:9 yang menyatakan bahwa orang-orang Yahudi dari Kapadokia datang ke Yerusalem dalam peristiwa perayaan hari pentakosta.
Orang Yahudi Kapadokia adalah salah satu bagian dari Yahudi diaspora yang berada di luar Yerusalem. Diaspora Yahudi sendiri dimulai pada abad ke-6 SM oleh Babel dimana para penduduk Yahudi dibuang keluar Yudea ke wilayah-wilayah kekuasaan Babel lainnya.
Daerah yang Mendengar Injil di Zaman Rasul
Selain Kisah Para Rasul 2:9 yang menyebutkan Kapadokia, bagian Alkitab lainnya yang menulis Kapadokia ialah 1 Petrus 1:1. “Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,”
Dalam ayat tersebut, Kapadokia disebutkan sebagai salah satu daerah asal sekelompok orang yang mendengarkan berita Injil pada hari Pentakosta, tidak lama setelah peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
“Orang-orang pendatang” yang disebut dalam 1 Petrus 1:1 termasuk yang berada di Kapadokia, adalah orang-orang Kristen Yahudi yang tersebar di luar Yerusalem. Orang-orang percaya tersebut merupakan gereja-gereja Tuhan yang berdiri dari hasil pelayanan rasul. Oleh karena itu sebagai bentuk perhatian kepada para jemaat Diaspora maka Rasul Petrus menyurati mereka agar mereka kuat dalam pengharapan di dalam Kristus.
Perhatian penuh Rasul Petrus terhadap jemaat di Kapadokia mengisyaratkan bahwa di sana berdiri tempat atau rumah Tuhan bagi pengikut Kristus dalam melangsungkan pertemuan ibadah.
BACA JUGA: Belajar dari Layangan Putus, Hadapi Saja Selingkuhan Suami Dengan 5 Cara Ini…
Nama Kapadokia kemudian secara tradisional digunakan dalam sumber-sumber Kristen sepanjang sejarah. Hal ini menjadi sebuah keistimewaan tersendiri dalam perkembangan kekristenan, di mana Kapadokia menjadi salah satu tempat sejarah dimana Injil disampaikan.
Kapadokia masuk dalam Asia Kecil
Asia Kecil dalam Alkitab Perjanjian Baru bukanlah Benua Asia yang dikenal saat ini, melainkan provinsi Romawi yang berpusat di Efesus. Asia kecil yang juga disebut sebagai Asia Minor atau Anatolia. Surat yang dibuat Rasul Petrus dalam 1 Petrus 1:1 ditujukan untuk jemaat diaspora yang tersebar di Asia Kecil, dimana Kapadokia termasuk ke dalam wilayah Asia Kecil.
Asia kecil atau Asia Minor merupakan salah satu provinsi terbesar di Kekaisaran Romawi Kuno. Penduduk Asia Minor kala itu sebagian besar merupakan bangsa Yunani dan Romawi. Bangsa Romawi dibawah pimpinan para kaisarnya membangun kota-kota dan jalan-jalan di Asia Minor dan memberikan jalan untuk penyebaran agama Kristen.
Sebagian besar peristiwa yang terjadi dalam Kisah Para Rasul terdapat di Asia Minor. Kitab yang berisi catatan perjalanan pelayanan para rasul ini memiliki latar belakang kota-kota Romawi di Asia Minor yang kala itu merupakan kantong-kantong diaspora bangsa Yahudi. Paulus, Petrus, Lukas, Yohanes dan beberapa murid lainnya pernah melayani di wilayah Asia Kecil.
Sumber : jawaban channel