Pernahkan Anda mendengar kisah seseorang yang memiliki paku di dalam perutnya? Atau mungkin kawat dan benda-benda asing lainnya yang ditemukan di perut manusia? Mungkin beberapa orang percaya bahwa hal itu dikarenakan ilmu sihir gelap. Tapi apakah sebenarnya ilmu sihir itu nyata? Ataukah hanya sebatas kekuatan yang dijanjikan iblis untuk manusia? Mari kita kupas tuntas berdasarkan Fakta Alkitab.
Asal Mula Sihir
Sihir dalam asal mulanya dipakai untuk menyebutkan seni ahli nujum, yang merupakan suatu suku media dan sebuah kasta imamat Persia yang mempelajari Astronomi dan Astrologi sehingga mereka dipandang sebagai penghubung kekuatan-kekuatan atas kodrati.
Dalam arti peyoratif, sihir diartikan sebagai seni rahasia seorang penyihir yang memberikan kekuatan-kekuatan yang memaksa dan penuh rahasia kepada orang, benda-benda atau ritus-ritus.
Dalam kehidupan bangsa Israel, sihir sebenarnya bukan tidak dikenal (Yer 27:9; Yeh 13:18-20; Mik 5:11), namun perbuatan sihir dilarang secara tegas (Ul 18:9-13). Bangsa Israel tahu perbedaan antara mujizat yang dilakukan oleh Allah maupun tukang sihir. Perbuatan seperti yang dilakukan oleh Musa (Kel 7:8-13; 15:22-25), Yosua (Yos 8:18), Elia (1Raj 17:17-24) dan oleh Elisa (2Raj 2:19-22; 4:18-44) boleh jadi mirip dengan praktek-praktek sihir, namun demikian perbuatan tadi dibelokkan arti dalam pengertian Yahwistis.
Atas dasar pengaruh helenis, maka ditemukan ahli-ahli sihir Yahudi di zaman Perjanjian Baru yang tersebar luas di seluruh wilayah Yunani-Romawi. Kitab-kitab yang berkaitan dengan praktik sihir pun dibakar di Efesus (Kis 19:18-19). Gal 5:20 memasukkan sihir pada golongan “pekerjaan daging”.
Sihir dalam Alkitab
Menurut Alkitab, sihir merupakan usaha mempengaruhi orang dengan keadaan-keadaan daya supra alami atau ilmu gaib, hal ini bisa disertai dengan ramalan. Sementara tukang sihir berusaha memaksa ilah atau suatu roh bekerja untuknya. Di zaman Alkitab, hampir di seluruh negara-negara Timur menganggap ilmu sihir sebagai kesenian orang Majus. Bagi suku bangsa-suku bangsa yang belum beradab, kesenian ini merupakan agama mereka.
Ilmu sihir terdapat di mana-mana, baik sihir 'hitam' maupun 'putih'. Sihir hitam berusaha mendatangkan hal-hal yg buruk melalui upaya kutuk, jampi, menghancurkan patung seseorang yang dimusuhi, atau menghubungi roh-roh jahat. Sihir putih berusaha membatalkan kutuk atau jampi-jampi, dan memakai kekuatan-kekuatan gaib untuk kebaikan diri sendiri atau orang lain.
Dalam hal ini ada yang berpendapat bahwa ada perbedaan antara sihir hitam dan sihir putih. Sihir hitam menggunakan kekuatan makhluk jahat, sementara sihir putih digambarkan sebagai sihir yang baik, dimana penggunanya menggunakan unsur-unsur alam ataupun sekedar hanya ingin melakukan kebaikan. Hal ini menjadi alasan sihir putih dianggap boleh digunakan
Namun pada kenyataannya tidak ada perbedaan antara sihir putih dan sihir hitam. Alkitab tidak membeda-bedakan apakah sihir seharusnya digunakan untuk hal baik atau jahat. Semua jenis sihir tidak diizinkan Allah, karena dalam praktek sihir terdapat upaya memohon kepada sumber kekuatan atau kuasa lain selain dari pada Tuhan.
Sumber : jawaban channel