Tahukah kamu, bahwa ada sekolah nabi yang dituliskan dalam Perjanjian Lama?
Selain itu, Alkitab juga mencatat bahwa ada nabi palsu dalam sejarah kuno Israel hingga zaman Perjanjian Baru. Apakah benar nabi palsu merupakan salah satu tanda dari akhir zaman?
Lalu, apa yang Alkitab sampaikan mengenai nabi palsu?
Dan bagaimana cara membedakan nabi palsu dan nabi Tuhan yang benar?
NABI-NABI DALAM ALKITAB
Nabi adalah seseorang yang menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umat manusia.
Wahyu tersebut bisa berupa penglihatan (vision) maupun suara (audible). Tujuan dari pesan Allah yang disampaikan ialah agar manusia itu bertobat dan hidup dijalan kebenaran sesuai dengan kehendak Allah. Tugas nabi ialah menegur dan membangun orang untuk hidup kudus dan ia tidak mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.
Kebanyakan nabi yang disampaikan dalam Alkitab ialah nabi laki-laki. Meski begitu, ada juga nabi perempuan yang bertugas di Israel, yang biasa disebut nabiah.
Nabi pada dasarnya adalah manusia biasa seperti kita. Bedanya, mereka memiliki otoritas dari Allah. Apapun pesan atau suara yang mereka terima atau dengar dari Allah, maka pesan itu harus disampaikan, baik itu yang bersifat tidak enak didengar atau sebaliknya.
Baca Juga: #FaktaAlkitab – Yehezkiel, Nabi Yang Tidak Boleh Menangisi Ketika Kematian Istrinya
SEKOLAH NABI
Di zaman Israel kuno ada sekolah-sekolah di mana para nabi menjadi pengajar, dan murid-muridnya dinamakan "rombongan nabi" atau "kumpulan nabi". Rujukan paling awal tentang sekolah itu ialah yang didirikan oleh Samuel di Gibea dan Nayot yang disebutkan dalam 1 Samuel 10:10 dan 1 Samuel 19:20.
Selain itu ada kemungkinan bahwa nabi-nabi yang disembunyikan Obaja dari Izebel adalah murid-murid dari sekolah itu (1 Raja. 18:4).
Selain sekolah nabi di Gibea dan Nayot, 2 Raja-raja 2:3 dan 5 juga menyebutkan bahwa ada rombongan nabi di Betel dan Yerikho. Bahkan saat Elisa berada di Gilgal, dituliskan juga bahwa para nabi-nabi makan bersama disana (2 Raj. 4:38-44). Sementara itu 2 Raja-raja 6:1-4 menuliskan bahwa ada upaya rombongan para nabi untuk membangun tempat tinggal mereka.
NABI PALSU DAN PENGAJARANNYA
Sejatinya nabi diutus atas kehendak Allah. Namun ada juga yang bukan berasal dari ajaran Tuhan dimana Alkitab menyebut mereka dengan sebutan nabi-nabi palsu.
Nabi palsu memberikan isi dan nasihat yang dapat menyesatkan manusia dan bertentangan dengan kebenaran yang sesungguhnya. Para nabi palsu ini bertindak layaknya sebagai nabi yang benar, dan menganggap dirinya diutus oleh Tuhan. Keberadaan mereka yang dituliskan dalam Alkitab juga kerap berkonfrontasi dengan nabi-nabi Tuhan yang benar, seperti kisah nabi Elia dan 450 nabi baal.
Melalui Musa, Allah telah memperingatkan adanya para nabi palsu, dimana mereka mengangkat dirinya sendiri sebagai nabi dan menyampaikan nubuat palsu.
Baca Juga: #FaktaAlkitab - Yesaya, Nabi Yang Digergaji?
Allah berkata kepada Musa bahwa jika nubuat seseorang tidak terlaksana maka itulah tandanya bahwa ia nabi palsu, dan ia pasti dihukum mati (Ulangan 18:20-22). Sementara di Perjanjian Baru, Yesus memperingatkan orang percaya untuk mewaspadai nabi-nabi palsu. Mereka menyamar seperti domba (sesama pengikut kristus), namun sebenarnya mereka adalah serigala yang buas (iblis).
Matius 7:16-18 dan Lukas 6:43-45 menggambarkan bahwa nabi-nabi palsu itu adalah 'pohon yang tidak baik' sehingga menghasilkan 'buah yang tidak baik'. Karena itu, apakah seseorang itu nabi asli atau palsu dapat dilihat dari buahnya. Kebanyakan penafsir mengatakan bahwa 'buah' adalah kehidupan orang itu. Buah yang baik menunjuk pada kehidupan yang baik, sedangkan buah yang tidak baik menunjuk pada kehidupan yang tidak baik.
Selain buah yang jahat dari kehidupan nabi palsu, catatan Alkitab lainnya menunjukan kepribadian buruk dari nabi palsu, seperti mengejar keuntungan (Yeremia 8:10, Titus 1:11 2 Petrus 2:3), dan hanya bersikap baik terhadap orang yang menguntungkan (Mikha 3:5).
CIRI-CIRI NABI PALSU
Selain memperingatkan tentang kehadiran nabi palsu di tengah umat, Alkitab juga menyajikan kepada kita ciri-ciri dari dari nabi palsu.
Nabi palsu memiliki sifat munafik. Matius 7:15 menggambarkan tentang nabi palsu yang terkesan tampak baik tetapi aslinya jahat, mereka menyamar seperti domba tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Nabi palsu memiliki pembenaran palsu. Dalam Roma 10:3 disebutkan bahwa nabi palsu tidak mengenal dan tidak takluk pada kebenaran Allah, melainkan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri.
Nabi palsu disebut juga guru-guru palsu. 2 Petrus 2:1 menuliskan bahwa akan tampil guru-guru palsu di tengah-tengah umat dengan pengajaran-pengajaran sesat, yang berujung kebinasaan. Mereka menyangkal Yesus Kristus yang telah menebus mereka, sehingga mendatangkan juga kebinasaan atas diri mereka sendiri.
Nabi palsu memberitakan Injil palsu seperti yang disampaikan dalam Galatia 1: 8.
Baca Juga: #FaktaAlkitab: Zefanya, Nabi yang Menubuatkan Kedatangan Tuhan yang Kedua Kali
Nabi palsu mempunyai mujizat palsu (Matius 24:24). Nabi palsu dapat saja melakukan mujizat, tetapi mujizat yang mereka lakukan tidak datang dari Tuhan. Mereka dapat melakukan itu dengan sihir-sihirnya yang dapat menipu umat manusia.
Nabi palsu mengajak orang lain untuk menyembah allah lain. Dalam Ulangan 13:1-3 dituliskan, bahwa jika ada seorang nabi yang memberitahukan tanda atau mujizat, yang kemudian membujuk orang lain untuk mengikuti allah lain, dan bukan Allah Tritunggal, maka janganlah mendengarkan perkataan nabi tersebut, sebab jelaslah bahwa ia adalah nabi palsu.
Nabi palsu menyangkal dan tidak mengakui Tuhan Yesus. Dalam 1 Yohanes 4:1-3 dikatakan “Saudara-saudaraku yang terkasih janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia”. Nabi-nabi palsu tidak mengakui Tuhan Yesus, tetapi mereka akan menyangkalnya.
Perkataan nabi palsu tidak berasal dari Allah. Dalam Ulangan 18:20 menjelaskan bahwa nabi palsu akan dengan lancang menyampaikan sesuatu dengan nama Allah, padahal Allah tidak memerintahkannya. Atau bahkan nabi palsu itu secara langsung mengaku berbicara atas nama allah-allah lain.
Jadi dari buah hidupnya kita dapat mengenali nabi-nabi palsu, apakah berasal dari Allah atau dari iblis jahat. Yang berasal dari Allah akan menghasilkan buah-buah roh, sebaliknya jika tidak berasal dari Allah akan membuat kita tersesat, dan semakin menjauh dari Allah.
Kamu diberkati dengan konten-konten kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.
Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini.
Sumber : Jawaban.com