Bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai kekristenan dalam pekerjaan adalah salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan. Bagaimana orang Kristen harus mengikuti Yesus dalam pekejeran?
Mungkin banyak orang akan mengatakan dengan membagikan iman kita ketika sedang jam istirahat. Namun bagaimana jika kita mendapat pekerjaan yang tidak kita sukai? Atau bagaimana jika pekerjaan kita memberikan kepuasan pribadi semata? Bisakah kita menemukan makna kekristenan dalam tugas-tugas duniawi?
Ketika hal ini terjadi, yang kita butuhkan adalah perspektif dan mind set yang berpusat pada Tuhan. Bahkan banyak kisah yang tertulis di Alkitab adalah kisah mengenai kehidupan sehari-hari yang dibingkai melalui perspektif Allah.
Baca juga: Supaya Membaca Alkitab Jadi Efektif, Cobain 5 Cara Ini
Melayani Tuhan tidak terikat pada satu atau dua pekerjaan, juga tidak terbatas pada satu atau dua panggilan, tetapi didistribusikan di atas semua pekerjaan dan semua panggilan.
Apakah kamu seorang petugas kebersihan, guru sekolah, pekerja sosial, sopir truk, tukang ledeng, pengacara, tukang listrik, ibu rumah tangga, atau yang lainnya, lihat panggilan khususmu, sebagai salah satu bidang utamamu untuk melayani Tuhan.
Biarkan setiap orang menjalani kehidupan yang telah Tuhan tetapkan padanya dan kepada siapa Tuhan memanggilnya.
Kemudian, perlu kita ingat juga bahwa tujuan utama Tuhan mempekerjakan kita pada orang lain adalah untuk memberi manfaat kepada orang lain.
Baca juga: #KataAlkitab: Gimana Sih Cara Mengartikan Mimpi Versi Kristen
Sebagaimana Efesus 4:28 dimana Paulus berkata “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”
Disini Paulus menekankan tujuan dari pekerjaan semacam itu bukan hanya untuk memenuhi keinginan kita. Namun memiliki ‘sesuatu’ untuk dibagian kepada siapa saja yang membutuhkan. Ini adalah prinsip dasar untuk mencintai sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.
Kemudian dalam Perjanjian Baru, Paulus juga menekankan kembali tentang perspektif yang berpusat pada Kristus dalam kolose 3:17 “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.”
TIidak hanya sampai disana, Paulus juga mengingatkan orang percaya untuk melakukan pekerjaan mereka dalam Kolose 3:22 “Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.”
Orang Kristen harus melaukan yang terbaik dalam pekerjaannya bukan untuk menyenangkan manusia, tetapi untuk menyenangkan Tuhan.
Sekali lagi, Paulus mengingatkan kita untuk bekerja bagi Tuhan dalam Kolose 3:23-24 “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”
Bekerja di dunia memiliki banyak tantangan. Bahkan ketika kita telah melakukan pekerjaan yang terbaik dan paling memuaskan sekali pun, kita masih dapat mengalami kekecewaan dan frustasi sesekali.
Tetapi pandangan alkitabiah tentang pekerjaan yang berfokus pada pemeliharaan Allah, kebutuhan orang lain, dan kehormatan Tuhan Yesus, akan membantu kita menghadapi rasa frustrasi itu dengan keberanian, kebijaksanaan, dan harapan.
Sumber : christianity.com