Marchelo Buchet, seorang penggemar legendaris sepakbola asal Argentina, Diego Maradona resmi membuka gereja bagi para pemuja Maradonna pada 7 Juli lalu.
Bangunan yang disebut Gereja Diego Maradona ini sendiri terinspirasi dari kemunculan agama baru yang disebut Maradonian karena popularitas Maradona di dunia sepakbola. Bahkan para pemujanya menganggap Maradona sebagai Tuhan dan menyematkan nama Iglesia Maradoniana sebagai gerejanya pada tahun 1998 silam.
Agama ini telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia dengan pengikutnya yang mencapai jutaan orang.
Kuatnya pengaruh bintang sepakbola Argentina itu pun menginspirasi Buchet untuk membangun gereja bagi Maradoniana di Meksiko.
Sejak dibuka, sejumlah penggemar datang berkunjung dan menikmati berbagai suguhan dalam ruang bangunan. Di bagian depannya, terdapat foto Maradona mengenakan kostum timnas Argentina serta topi charro. Lalu di dalam ruangannya terdapat foto-foto koleksi Maradona sejak usia kanak-kanak hingga menjadi legenda sepakbola dunia. Dia juga menyematkan sebuah foto kenang-kenangan ketika sang legendaris bertemu dengan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro.
Untuk menghormati Maradona, bangunan dikhususkan sebagai tempat untuk membicarakan semua hal yang berkaitan dengan sepak bola.
“Ini tidak seperti pergi ke gereja lain, duduk dan mendengarkan. Di sini Anda adalah bagian dari segalanya. Orang-orang menyambutnya dan mereka sangat bahagia. Saya melihat banyak orang menangis, tenggelam dalam foto-fotonya dan berdoa. Saya merasa jauh lebih baik karena saya bukan satu-satunya orang yang tergila-gila (dengan Maradonna),” kata Buchet.
Seorang pemain sepakbola bernama Andrea Hernandez yang berkunjung ke sana mengaku takjub dengan apa yang dibuat Buchet untuk para penggemar Maradona.
“Ibu dan ayah saya yang Katolik berkata, ‘Itu gila’” katanya.
Baca Juga: Diego Maradona, Dari Gol Tangan Tuhan Hingga Dijadikan Tuhan
Penggemar Fanatik
Adapun cikal bakal munculnya agama Iglesia Maradonna dipelopori oleh tiga penggemar fanatic sang legendaries yaitu Hector Campomar, Alejandro Veron dan Herman Amez.
Mereka membangun gereja Maradona pada tahun 1998 dengan total pengikutnya mencapai 200 ribu orang. Mirip seperti gereja, setiap minggu mereka melakukan pemujaan kepada Maradonna. Mereka juga dibaptis sebagai tanda bahwa mereka sudah menjadi pengikut.
Bukan hanya itu, mereka juga merayakan semaca hari Natal yang digelar setiap 29 Oktober. Mereka bahkan punya hukum sendiri yaitu sepakbola tidak pernah kotor, cinta sepakbola adalah segalanya dan jadikan Diego nama tengah Anda.
“Agama kami adalah sepakbola dan seperti semua agama, harus ada Tuhan. Kami tidak akan pernah melupakan keajaiban yang dia tunjukkan di lapangan dan semangat yang dia bangun dalam diri kami, para fanatic,” kata Alejandro Veron.
Seperti diketahui sang bintang yang dikagumi tersebut menghembuskan napas terakhirnya di usia 60 tahun pada 25 November 2020 lalu.
Baca Juga: Karena Paus Fransiskus, Maradona Akhirnya kembali ke Gereja
Keajaiban yang terjadi saat Maradona membawa Argentina sebagai Juara Dunia 1986 memunculkan kekaguman fanatik terhadap dirinya. Sayangnya, pemujaan demikian tentu saja berlebihan. Sebab tak ada satupun manusia yang setara dengan Tuhan, apalagi menyembahnya dengan ritual yang sama seperti penyembahan kepada Tuhan.
Mengidolkan seseorang boleh. Tapi jangan sampai menduakan Tuhan lewat hobi atau sosok yang kita kagumi ya.
Sumber : Jawaban.com