Kemunculan varian baru Covid-19 dianggap menjadi salah satu penyebab melonjakkannya kasus Covid-19 dalam dua pekan belakangan ini.
Seiring dengan kondisi ini, ada saja sejumlah oknum yang mencoba untuk menyebar informasi seputar virus corona yang belum bisa dibuktikan secara akurat. Sehingga membuat masyarakat dengan cepat menyebarluaskan informasi yang salah.
Salah satu informasi yang saat ini beredar adalah soal penjelasan terkait virus corona yang dikemukakan oleh drh. Moh. Indro Cahyono yang sebenarnya muncul sejak bulan Maret 2020.
Jadi bisa dibilang ini adalah disinformasi yang sudah lama muncul, tetapi kembali disebarluaskan di tengah peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini.
Seperti dihimpun dari website resmi SATGAS Covid Covid19.go.id, informasi tersebut dinyatakan keliru karena beberapa faktor. Berdasarkan isi informasi yang disebar, SATGAS Covid-19 memberikan penjelasan yang benar.
Demikian isi disinformasi yang tersebar luas di masyarakat.
LITERASI COVID 19
Budayakan Baca sampai selesai, Berpikir Positif & Jangan Stress
Penjelasan Ilmiah terkait COVID 19 oleh dr. Moh. Indro Cahyono (ahli virus)
1. Virus (termasuk covid-19) adalah benda mati yang dapat hidup di media hidup. Dia tidak bisa hidup menempel apalagi memproduksi markas virusnya di benda-benda mati. Namun ada catatannya. Kalau misalnya ada orang yang sudah terinfeksi mengeluarkan droplet (cairan flu atau ludah) lalu kena di baju, kain, atau meja maka dia tetap hidup selama droplet itu belum mengering. Kalau baju dicuci atau setidak-tidaknya mengering sendiri karena pengaruh lingkungan misalnya karena panas atau hembusan angin, maka virusnya akan mati. Begitupun di meja, kursi, lantai, karpet dan sejenisnya. Kalau sudah mengering ya sudah virusnya akan mati.
2. Virus ini tidak bisa hidup di udara. Dia hanya jadi butir-butir kristal saja. Semua jenis virus. Mau virus flu, TB, paru, dll. Bagaimana dengan berjabat tangan? Sama seperti penjelasan nomor satu. Walau tangan ini termasuk bagian hidup tapi selama dropletnya kering, dibersihkan maka virus pun akan mati. Karena virus hanya bisa masuk lewat tiga jalur yakni mata, hidung, dan mulut. Maka jika selesai berjabat tangan dianjurkan membasuhnya dengan antis, sabun, air panas, asing, atau cairan cuka/asam.
3. Virus tidak bisa hidup di air panas, air asin, cuka, atau cairan asam. Maka jika sudah terinfeksi segera konsumsi vitamin E (brokoli, kelor) dan vitamin C (jeruk, mangga, dll).
4. Yang terinfeksi atau dinyatakan positif berpeluang sembuh total. Bagi mereka yang ketahanan tubuhnya kuat, tidak memiliki riwayat penyakit bawaan seperti paru, TB, hipertensi, asma, kanker, dan tumor.
5. Bagi anak-anak muda atau yang ketahanan tubuhnya kuat yang sudah dinyatakan positif cukup treatment (perlakuan) mandiri di rumah. Karena usia produktif antibodinya berproduksi 2-3 kali lipat dibandingkan dengan manula. Anti bodi pada hari ke 4-5 akan keluar untuk menyerang virus. Untuk menekan rasa stres bagi yang sudah positif cukup mengonsumsi vitamin, dan antibiotik. Jangan ke RS yang sudah ditentukan karena itu diperuntukan bagi mereka yang produksi antibodinya rendah.
6. Jangan stres dan panik. Karena jika stres dan panik maka antibodinya akan lambat berproduksi Dengan itulah kita mudah terserang. Apalagi stres itu hanya membuat psikosomatik (kondisi jiwa yang tersugesti) lalu membuat tubuh lemah.
7. Virus yang dikatakan bertahan hidup di tempat basah lebih dari 9 jam itu hoaks. Di panci, di kardus, di udara, di gagang pintu, di aluminium dan lainnya itu HOAKS. Sekali lagi virus tidak dapat hidup di benda-benda mati. Jika dicurigai ada droplet di sana maka cukup dibersihkan saja.
Baca Juga: Misinformasi dan Disinformasi, Bagaimana Menyaring Informasi yang Benar?
8. Pasien yang terinfeksi berpeluang sembuh seperti orang yang kena flu karena status positif itu sementara.
9. Mantan pasien positif atau yang sudah sembuh berpeluang kecil untuk terinfeksi kembali. Asumsinya, di dalam tubuh kita ini ada yang namanya sel memori. Jika dia terinfeksi kembali maka masa inkubasinya tidak selama waktu awal terifeksi. Hanya 24 jam (1 hari). Karena sel memorinya akan menampilkan data bahwa orang ini pernah terinfeksi. Sehingga sehari kena besok atau paling lambat dua hari sudah sembuh lagi.
Yang paling penting dengan adanya Covid-19 ini semua orang jadi sadar sehat
Tumbuhkan rasa optimisme dan pengetahuan tentang virus. Jangan buat asumsi salah-salah yang membuat kepanikan..
Semoga bermanfaat.
Menurut penjelasan dari laman Covid19.go.id, informasi tersebut rupanya tidak berasal dari ahli virus
Sumber : Jawaban