Punya Mimpi? Ini Fase Tuhan untuk Menjawabnya
Sumber: pexels

Kata Alkitab / 16 May 2021

Kalangan Sendiri

Punya Mimpi? Ini Fase Tuhan untuk Menjawabnya

Admin Spiritual Official Writer
8892

Apakah kamu tahu bahwa Tuhan memakai proses yang amat dapat diramalkan untuk membentuk karakter kamu? Saya menyebut proses ini sebagai "Enam Fase Proses Iman". Jika kamu tidak mengerti proses ini, kamu akan kehilangan semangat ketika masalah atau problem itu timbul. kamu akan menyangka: "Mengapa hal ini terjadi dalam hidupku?"

Namun jika kamu mengerti dan bekerja sama dengan apa yang Tuhan kerjakan dalam pelayanan kamu, iman kamu - seperti halnya otot yang menerima regangan - akan mengembangkan kekuatan yang besar. 

 

Fase 1: Sebuah Mimpi 

Tuhan memberikan kamu mimpi - satu gagasan, tujuan atau ambisi. Setiap hal besar yang harus diselesaikan pada mulanya diawali sebagai satu mimpi yang diberikan Tuhan dalam benak seseorang. Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita (Efesus 3: 20).

 

Fase 2: Satu Keputusan

Satu mimpi tidaklah berharga kecuali kamu memutuskan untuk melakukan sesuatu tentangnya. Untuk setiap 10 mimpi, hanya ada satu pengambil keputusan. Ini adalah momen kebenaran dimana kamu memutuskan untuk menginvestasikan waktu, uang, energi dan reputasi kamu dan membiarkan yang namanya keamanan diri itu enyah dari hidup kamu. Jika kamu ingin berjalan diatas air - kamu harus keluar dari perahu: "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." (Yakobus 1: 6, 8

 

Fase 3: Satu Penundaan atau Penantian

Selalu ada jenjang waktu sebelum mimpi kamu menjadi kenyataan. Tuhan memakai penantian ini untuk mengajar kita mempercayai diriNya. Ingatlah, satu penantian bukanlah satu pembatalan. Kedewsaan ialah pemahaman terhadap perbedaan antara "tidak" dan "belum". Tuhan mengatakan: "Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh."  (Habakuk 2: 3)

 

Baca juga: Menunda Karir Karena Merasa Takut? Atasi Dengan Ini

 

Fase 4: Suatu Kesulitan

Kini masalah-masalah mulai timbul. Dua tipe masalah yang paling umum: "kritik" dan "situasi atau keadaan". Janganlah kuatir!. Itu semua ada dalam bagian rencana Tuhan. "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (1 Petrus 1:6-7)

 

Fase 5: Akhir Kematian!

Situasi kamu akan berubah semakin buruk dari sulit menjadi mustahil. kamu akan terpojok ke sudut ring, kamu meraih tali ring yang terakhir; kelihatannya tidak ada harapan. Selamat! kamu sedang berada di tepian mujizat. Percayai Tuhan. Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. (2 Korintus 1:8-9


Fase 6: Satu Kelepasan

Tuhan menyediakan satu jawaban supranatural. Secara ajaib, jawaban itu terjatuh di tempatnya! Tuhan mengasihi hingga membalikkan penyaliban menjadi kebangkitan supaya kamu dapat melihat kebesaranNya. "Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!” (Mazmur 27: 13)

 

Sumber: Rick Warren Saddleback Church - CBN.com

Sumber : Sumber: Rick Warren Saddleback Church - CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami