Kemenkes: “Vaksin Covid-19 Tidak Bisa Diberikan Apabila . . .”
Sumber: Youtube Sekretariat Presiden

News / 12 January 2021

Kalangan Sendiri

Kemenkes: “Vaksin Covid-19 Tidak Bisa Diberikan Apabila . . .”

Claudia Jessica Official Writer
2442

Dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (11/01), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksinasi akan dimulai pada hari Rabu (13/01/2021).

Vaksin covid-19 pertama rencananya akan diberikan kepada Presiden Joko Widodo.


Baca juga: Masih Ragu Soal Vaksinasi? PGI Imbau Gereja Lakukan Ini…


Budi menyebutkan bahwa MUI telah mengeluarkan kabar baik mengenai kehalalan vaksin. Namunm kita masih menunggu kabar baik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait perizininan penggunaan covid-19.

“Pemerintah tidak akan mendahului persetujuan dari BPOM. Karena BPOM adalah badan independ yang secara scientific berhak untuk menentukan apakah pasien ini layak atau tidak,” kata Budi.

Jadi pemerintah tidak akan melakukan vaksinasi sebelum BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin covid-19.

"Jadi sama sekali kita tidak akan melakukan vaksinasi sebelum memang approval dari BPOM itu keluar," lanjutnya.


Baca juga: Vaksin Tiba di Indonesia! Ini Kata BPOM Soal Syarat Mendapatkannya


Budi menyebutkan bahwa distribusi vaksin covid-19 membutuhkan jalur dingin sehingga pendistribusiannya akan menjadi lebih kompleks. Ia juga meminta bantuan kepada pemerintah daerah, pemerintah pusat hingga badan usaha swasta apabila menemukan kesulitan untuk menyalurkan 426 juta vaksin covid-19 ke seluruh pelosok Indonesia.

Selain itu, 15 juta bahan baku vaksin akan datang dari sinovac dan akan diproses oleh bio farma dalam waktu 1 bulan. Melalui bahan baku ini Budi berharap Indonesia akan memiliki 12 juta vaksin jadi dari bahan baku tersebut.

Budi juga berpesan agar tidak banyak saudara kita yang meninggal, supaya tenaga kesehatan tidak terpapar, kita harus menaati protokol kesehatan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Budi meyinggung mengenai banyak orang yang telah melupakan protokol penting ini.

“Banyak video yang berkeliaran menunjukkan bahwa orang sudah lupa tiga hal ini penting,” katanya.

Ia juga menyinggung banyaknya tenaga kesehatan yang gugur ketika beridiri di garda terdepan memerangi pandemi covid-19.

“Siapa yang terkena? Yang terkena adalah teman-teman kita, saudara-saudara kita, terutama tenaga kesehatan yang sampai saat ini sudah lebih dari 500 (orang) meniggal dunia,” ujarnya.

“Tolong bapak ibu, sekali lagi saya minta tolong patuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan jangan berkerumun. Jangan berkerumun,” pintanya.

“Mari kita hormati rekan-rekan tenaga kesehatan yang sudah mendahului kita agar pengorbanan mereka tidak sia-sia. Mereka memerangi pandemi ini dan semoga kita bersama bisa mengatasi pandemi. Terimakasih.”

Ia tidak ingin pengorbanan mereka sia-sia dan menegaskan kembali untuk mematuhi protokol kesehatan. Ayo kita dukung pemerintah dan petugas kesehatan memerangi dan melewati pandemic covid-19 ini dengan mematahi protokol kesehatan yang diberlakukan.


Baca juga: Apakah vaksin adalah jawaban untuk mengatasi pandemi c-19?


Konferensi ini dapat kamu lihat YouTobe Sekretariat Presiden

Sumber : YouTube Sekretariat Presiden
Halaman :
1

Ikuti Kami