Naik Pesawat Sehabis Operasi, Bahayakah Bagi Kesehatan?
Sumber: Finavia

Health / 7 December 2020

Kalangan Sendiri

Naik Pesawat Sehabis Operasi, Bahayakah Bagi Kesehatan?

Lori Official Writer
3413

Bagi kamu yang berencana hendak menjalankan operasi atau yang baru saja menjalani operasi, mungkin bertanya-tanya apakah naik pesawat aman?

Dalam kasusnya, ada banyak orang yang memilih pergi ke luar kota atau luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis yang terbaik. Dalam kondisi ini, mereka pun terpaksa harus naik pesawat.

Sejauh ini belum ditemukan kasus dari risiko melakukan penerbangan sebelum atau pasca operasi. Meski begitu, mari melihat beberapa kemungkinan risiko dan pertimbangan yang bisa diambil pasca menjalani operasi.

Kapan pasien pasca operasi bisa melakukan penerbangan?

Kebenarannya, kasus penyakit dan kondisi seseorang pasca operasi tergolong berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien yang lain. Jadi apapun yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasien, tergantung pada aturan yang diberikan oleh dokter. 

Namun secara umum, berbagai jenis penyakit memiliki jangka waktu untuk bisa melakukan aktivitas tertentu. Berikut rekomendasi dokter bagi pasien yang menjalani perawatan karena jenis penyakit tertentu, yaitu:

1. Operasi perut (berat) membutuhkan waktu istirahat selama 10 hari.

2. Operasi perut (ringan) butuh waktu 4-5 hari.

3. Operasi laser katarak atau kornea butuh 1 hari istirahat.

4. Operasi dada, penggantian stent atau cangkok bypass arteri koroner butuh 10 hari.

5. Kolonoskopi dan kolonoskopi polipektomi butuh 1 hari

6. Operasi mata (berat) butuh istirahat selama 7 hari.

7. Prosedur operasi plastik wajah istirahat selama 1-2 minggu.

8. Operasi laparoskopi/lubang kunci butuh 1-2 hari.

9. Perbaikan fraktur hidung atau wajah butuh 2 minggu.

10. Operasi ortopedi yang melibatkan pemasangan gips butuh 1-2 hari.

11. Implantasi alat pacu jantung atau defibrillator jantung bisa melakukan perjalanan segera setelah operasi.

12. Operasi pelepasan retina yang melibatkan gelembung gas butuh 2-6 minggu pasca operasi.

13. Tonsilektomi dan adenoidektomi butuh 2 minggu.

Sementara untuk jenis operasi bedah saraf atau operasi otak butuh pertimbangan yang cermat dari dokter. Alasannya karena kemungkinan gas akibat tekanan udara di pesawat bisa terperangkap sementara di otak. Karena itulah penerbangan diharapkan bisa dilakukan setelah kondisi otak menunjukkan bahwa udara dan gas sudah diserap sepenuhnya. Jadi sedikitnya untuk proses ini diperlukan waktu istirahat selama 7 hari sebelum terbang.

Jika operasi menyebabkan kebocoran cairan serebrospinal, hindari naik pesawat hingga kondisinya berhasil diatasi oleh dokter.

Risiko Terbang Terburu-buru Pasca Operasi

Terbang terburu-buru pasca iperasi bisa menyebabkan risiko yang beragam, sesuai dengan jenis operasi yang dialami pasien dan kondisi kesehatannya.

Tapi kondisi jantung dan vascular dari anestesi umum biasanya tidak akan mempengaruhi perjalanan udara.

Sementara melakukan penerbangan menjelang operasi, dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan risiko penggumpalan darah atau thrombosis vena dalam (DVT). Gumpalan darah ini kemungkinan besar terbentuk di pembuluh darah di bagian kaki. 

 

Baca Juga: Air Purifier, Humidifier atau Diffuser, Mana Paling Ampuh Tangkal Virus Dalam Ruang?

 

Konsultasi ke Dokter Itu Penting

Seperti disampaikan di atas, kondisi pasien bisa berbeda-beda pasca operasi. Karena itu sangat penting untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukan perjalanan pasca operasi.

Pastikan untuk menanyakan tiga kondisi ini:

1. Risiko pembekuan darah saat berada di pesawat

2. Obat apa yang harus dikonsumsi untuk menghindari pembekuan darah tersebut

3. Apa persiapan yang harus dilakukan jika penerbangan memang harus dilakukan. Misalnya, haruskah mengenakan pakaian yang hangat, tebal dan lengkap? Atau mendapatkan oksigen tambahan?

Jika pasien memerlukan perlengkapan khusus atau bantuan selama penerbangan, pastikan untuk menanyakannya kepada maskapai penerbangan.

Juga sangat dianjurkan untuk tidak terbang sendirian. Tapi setidaknya memiliki pendamping yang bisa membantu kapanpun diperlukan.

Selama pasien mengikuti anjuran dokter, melakukan perjalanan udara sama sekali tidak akan berisiko pasca operasi. Jadi, jangan takut ya!

Sumber : Healthline.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami