Tepat hari ini (25/11) google menampilkan sosok Tino Sidin di halaman google.com. Sosok pria berkacamata dengan topi khas pelukis di kepalanya sambil memegang alat lukis dan berkata “Bagus” diketahui adalah sosok pelukis asal Indonesia yang bernama Tino Sidin.
Tino Sidin yang lebih akrab dipanggil Pak Tino rupaya sedang merayakan ulang tahun yang ke-95. Pak Tino adalah pelukis dan guru gambar yang terkenal di era 1980an. Pria yang lahir pada 25 November 1925 di Tebing Tinggi Sumatera Utara ini terkenal karena tayangan serial televisinya "Gemar Menggambar" yang ditayangkan di TVRI pada tahun 1980-an.
Melalui tayangan ini, Pak Tino mengajari anak-anak cara menggambar dan mengembangkan bakat kreatif yang mereka miliki.
Awalnya, Pak Tino mulai mengajari anak-anak menggambar di kampung halamannya ketika berusia 20an.
Pada tahun 1960an, Pak Tino pergi ke Yogyakarta untuk masuk ke Akademi Seni Indonesia yang saat ini bernama Institut Seni Indonesia.
Pada 1969, acara Gemar Menggambar pertama kali tayang di stasiun TV lokal TVRI Yogyakarta. Setelah 10 tahun mengudara, acara ini ditayangkan secara nasional yang disiarkan setiap Minggu sore yang dibawakan langsung oleh Pak Tino untuk memperkenalkan kesenangan dan kegembiraan menggambar pada anak-anak Indonesia.
Baca juga: Kurangi Beban Keuangan Sandwich Generation Dengan Lakukan 3 Langkah Ini
Dalam keterangannya di Google Doodle, Google mengatakan, “Seperti banyak guru yang dirayakan di seluruh negeri, Sidin mengasuh siswanya melalui dorongan positif. Dia menginspirasi para siswa untuk tidak membuat kesalahan dan ia terus mengangkat semangat anak-anak yang menonton.”
Pujian khas Pa Tino yang mengatakan “Ya, bagus” kepada anak-anak yang mengirimkan gambarnya untuk program Gemar Menggambar diilustrasikan melalui Google Doodle dengan gambar anak-anak yang tengah menggambar di atas kertas dan membentuk kata “Google.”
Selain sukses melalui Gemar Menggambar, Pa Tino juga merupakan seorang seniman yang sukses. Salah satu karyanya yang berjudul “Empat Anak Main” menggambar empat orang putrinya.
Anak-anak Pa Tino kemudian mendirikan museum di bekas kediaman Tino Sidin di Yogyakarta pada tahun 2017 untuk mengabadikan warisan seniman pengajar tersebut.
"Pantas pula, tanggal 25 November juga di akui di Indonesia sebagai Hari Guru Nasional dalam rangka memperingati berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia pada tanggal tersebut pada tahun 1945," tulis Google.
Sumber : berbagai sumber