Ada seorang pria mengeluh, setiap kali ia pulang kerja yang paling semangat menyambutnya di depan pintu adalah anjingnya. Tentu ia berharap untuk isteri dan anak-anaknya menyambutnya dengan hangat, bukan hanya disambut oleh hewan peliharaannya saja.
Keinginan untuk memiliki hubungan emosional yang kuat dengan isteri atau suami, adalah hal yang wajar dalam sebuah pernikahan. Namun, dalam perjalanan kehidupan bahtera rumah tangga seringkali membuat sebuah hubungan menjadi semakin berjarak atau karena berbagai kesibukan rasa cinta itu tidak lagi diekspresikan dengan baik.
Salah satu unsur yang dapat memupuk hubungan suami dan isteri menjadi lebih baik adalah dengan berempati kepada pasangan. Berempati adalah menempatkan diri di posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan dan mengerti sudut pandangnya.
Ketika pasangan dapat berempati satu sama lain, mereka menjadi lebih selaras satu sama lain, tidak selalu bersikap defensif dan lebih mampu untuk tetap tenang selama konflik. Faktanya, salah satu tugas utama terapi pernikahan adalah menciptakan empati di antara pasangan.
Lalu bagaimana sih kita bisa membangun rasa empati terhadap pasangan?
Saling menanggung bebanmu
Galatia 6:2 berkata, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
Bukan hanya sebagai suami dan isteri, namun sebagai orang percaya kita diminta untuk saling bertolong-tolongan dalam menanggung beban. Inilah empati, yaitu bukan merasa kasihan, namun saling menanggung beban dengan merasakan apa yang pasangan Anda rasakan, dan berkata, “Aku merasakan penderitaanmu.”
Contoh dalam Alkitab tentang bagaimana mengungkapkan empati adalah saat Yesus menjumpai Maria dan Marta ketika Lazarus mati. Saat itu Maria menghampiri Yesus dan dalam kesedihannya berkata, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” (Yohanes 11:32)
Respon Yesus sangat berbeda dibandingkan ketika Ia bertemu dengan Marta, dituliskan bahwa masygullah hatinya, dan Ia sangat terharu dan bahkan Yesus menangis bersama Maria (ayat 33-34).
Pada saat itu Yesus menunjukkan empatinya kepada Maria, Dia tidak berusaha menenangkannya, tetapi memilih untuk menangis bersamanya.
Empati harus ditunjukkan dalam aksi
Berempati haruslah disertai tindakan atau aksi. Anda tidak bisa berkata bahwa Anda berempati kepada pasangan Anda, tanpa menunjukkannya dalam sebuah tindakan atau mengekspresikannya secara nyata. Inilah yang di nasihatkan dalam Roma 12:15, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”
Ijinkan hati Anda untuk merasakan apa yang pasangan Anda rasakan, milikilah hubungan emosi yang kuat dengannya. Saat pasangan mengalami masalah dan curhat kepada Anda, jangan buru-buru memberinya nasihat, tapi dengarkanlah dia hingga ia selesai bercerita. Ijinkan ia mencurahkan emosinya, dan mengertilah posisinya dan sudut pandangnya.
Prinsip komunikasi yang berempati
Gunakanlah prinsip 80/20, yaitu 80 persen mendengar dan 20 persen bicara. Berikanlah pendapat Anda jika dia memintanya. Jika tidak, cukup dengarkan dan mengerti apa yang sedang ia alami. Ini adalah seni mendengar dalam sebuah komunikasi yang mendalam. Hanya dengan mendengarkannya secara seksama, maka Anda bisa mengerti apa yang ia ingin ungkapkan.
Jangan memberikan penghakiman, atau penilaian atas apa yang ia ungkapkan. Posisikan diri Anda sebagai sahabatnya, yang ada untuk mendukungnya dan membantunya ketika ia butuh sesuatu. Tanyakan padanya, apa yang ia perlukan dari diri Anda sehingga Anda bisa membuatnya merasa lebih baik.
Jadikan hal ini menjadi sebuah gaya hidup dalam pernikahan Anda berdua, dimana Anda dan pasangan berlomba untuk menjadi pendengar yang baik dan mengerti sudut pandang satu sama lain. Dengan sikap berempati seperti ini, percayalah bahwa hubungan kalian akan semakin bertumbuh.
Kamu sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan
Kamu butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling
Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com