Lukas 15: 3-7 “Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”
Lukas 15 memperkenalkan tiga ajaran Yesus yang menyerahkan misi dan pelayanannya. Yesus adalah Juruselamat bagi yang kaya dan miskin, orang Yahudi dan non-Yahudi, yang bersih dan najis, Yesus adalah Juruselamat bagi setiap orang.
Ada sejumlah pelajaran menakjubkan yang dapat kita pelajari dari Perumpamaan Domba yang Hilang dan terapkan dalam kehidupan kita saat ini. Tetapi pertama-tama, kita harus memahami mengapa Yesus ingin cerita ini diceritakan.
Mengapa Yesus menceritakan perumpamaan tentang domba yang hilang?
Yesus pernah makan bersama dengan pemungut pajak serta banyak orang berdosa lainnya. Dia menunjukkan keramahan kepada mereka. Kehangatan dan kebaikan yang Yesus tunjukkan kepada mereka yang berstatus lebih rendah, tidak dapat diterima oleh elit agama Yahudi.
Menanggapi hal ini, Yesus memberi tahu orang Farisi tiga perumpamaan dari Lukas 15 , yang termasuk Perumpamaan tentang Domba yang Hilang. Dalam ceritanya, seorang gembala dari seratus domba kehilangan seekor di padang gurun. Karena khawatir akan domba yang hilang, dia meninggalkan yang lain untuk mencari satu dombanya. Ketika dia menemukan dombanya, dia membawanya kembali ke kawanannya dan merayakannya dengan teman-temannya.
Apakah orang Farisi dapat mengindahkan ajaran Yesus atau tidak, inilah 5 pelajaran berharga dari perumpaan yang terkenal ini:
1. Yesus mengejar yang terhilang
Di seluruh Kitab Suci, Tuhan dibandingkan dengan Gembala (Mazmur 23; Mazmur 80: 1; Mazmur 95: 7; Yehezkiel 34: 31; Lukas 12:32). Dalam perumpamaan tersebut, gembala mewakili Tuhan. Yesus juga menyebut diri-Nya gembala yang baik dalah Yohanes 10. Dalam perumpamaan ini, gembala harus mengejar dombanya.
Dia tidak bisa menunggu domba datang mengembara ke kandang atau mendengar panggilannya. Sebaliknya, gembala mencari anak dombanya.
BACA JUGA: Kamu Tipe yang Mana: Domba atau Kambing?
Perumpamaan ini memiliki pesan yang besar. Ketika kita jauh atau menjauh dari Tuhan, kita sama sekali tidak menyadari kehadiran-Nya, Dia secara aktif mengejar kita, memanggil kita kepada diri-Nya.
Mungkin kamu memiliki anggota keluarga atau teman yang tengah kamu doakan keselamatannya, tetaplah berdoa. Gembala sedang mencari domba di luar sana.
Sumber : iBelieve