Lebih dari 24.000
kasus baru ditemukan di India dalam 24 jam terakhir. Ini adalah angka tertinggi
dari kasus baru yang ditemukan di seluruh dunia sejak virus corona ini
menyerang.
Berdasarkan data yang di tunjukkan oleh worldometers, India memiliki 720.346 total kasus dengan 440.150 kesembuhan dan 20.174 total kematian akibat virus ini. India menjadi negara yang terkena dampak terburuk ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.
Bermula dari
China, pandemi covid-19 menjalar ke seluruh dunia termasuk India yang memiliki sistem
perawatan yang lebih lemah dari negara lain.
Meskipun telah
melakukan lockdown selama kurang
lebih 3 bulan, tidak menjadikan India berhasil mencegah penyebaran covid-19.
Hingga pada Juni, Perdana Menteri Narendra Modi terpaksa melonggarkan
langkah-langkah pembatasan demi menyelamatkan ekonomi yang meluncur menuju
kontraksi pertamanya dalam lebih dari empat dekade.
"India
adalah negara berpopulasi terpadat kedua di dunia sehingga ini tidak
mengejutkan," ujar spesialis penyakit menular di kota Chennai, India selatan,
Abdul Ghafur, dilansir dari Bloomberg, Senin (6/7/2020) dikutip dari Kabar24.
“Negara-negara
Eropa memiliki populasi kecil sehingga mereka dapat melakukan lockdown, menghentikan penyakit itu dan
kemudian membuka diri. Di India, bahkan dengan penerapan lockdown, penyakit itu terus menyebar,” tambahnya.
Baca juga:
RUMOR Soal Herd Immunity Untuk Lawan Corona, Simak Faktanya
Jadi Takut Karena Isu Virus G4? Jangan Percaya Sebelum Tahu 3 Fakta Ini…
Lebih lanjut,
Ghafur mengatakan, India harus berusaha mengidentifikasi orang sakit sejak dini
dan membangun kapasitas rumah sakit. “Saya khawatir tentang tingkat kematian
dan menjaganya untuk rendah perlu menjadi strategi,” katanya.
Seperti yang
kita tahu bahwa lockdown dan hidup
bersih adalah salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19. Sebagai
warga, sudah seharusnya kita mendukung program yang dilakukan pemerintah agar pandemi
ini cepat berlalu.
Matius 24:13 "Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan
selamat."