Setelah ditinggal
oleh suaminya, Sutrisni mengalami kesulitan ketika membesarkan kedua anaknya
yang masih kecil sendirian.
“Saya bingung,
(saya) masih punya anak kecil,” kata Sutrisni kepada tim OBI. “Dia bilang ‘umur
saya tidak panjang’ kalau teringat itu, saya pasti menangis,” kenang Sutrisni
ketika menceritakan alasan kepergian suaminya.
Tapi, hal itu tidak
membuat Sutrisni putus asa. Dia terus berjuang dan melakukan segala sesuatu yang
dia bisa demi menafkahi kedua anaknya.
Berjualan hingga
hingga menjadi buruh bangunan pun pernha ia jalani. Namun, sejak Covid-19
melanda Indonesia, termasuk Semarang, tempat dimana Sutrisni tinggal, keadaan
menjadi semakin pelik.
Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin menyulitkan Sutrisni dalam mencari nafkah.
Tidak kehabisan akal, Sutrisni merima jasa untuk mencuci. Setidaknya uang
tersebut bisa menjadi penghasilan Sutrisni dihari tersebut.
“Kami pernah lho
kak, satu bungkus (mie instan) tuh untuk saya, Agis, Sharen (kedua anaknya).
Sama sekali nda (tidak) punya uang kak,” katanya sembari menangis.
“Terimakasih Tuhan
Engkau memberkati anak-Mu,” kata Sutrisni yang tidak berhenti bersyukur atas
bantuan yang ia dapatkan.
“Nda punya beras
jadi punya beras, punya telur, terimakasih sekali,” tuturnya.
Sutrisni
bersyukur atas bantuan yang ia dapatkan dari aksi #LOVEINACTION sehingga bisa
memenuhi kebutuhannya dalam beberapa waktu ke depan.
CBN dan OBI
tidak bergerak sendiri, tetapi kami bergerak bersamamu dan semua orang yang
telah terlibat memberikan donasinya untuk menolong banyak orang yang terdampak
virus covid-19.
Ayo bergabung
bersama gerakan #LOVEINACTION dan bantu lebih banyak orang lagi dengan berdonasi.
Silahkan klik disini.