Karena Sebut Patung Yesus Supremasi Kulit Putih, Aktivis Ini Terancam Dibunuh
Sumber: Joshwho News

News / 26 June 2020

Kalangan Sendiri

Karena Sebut Patung Yesus Supremasi Kulit Putih, Aktivis Ini Terancam Dibunuh

Lori Official Writer
3518

Aktivis kontroversial Shaun King menyampaikan bahwa dirinya menerima ancaman pembunuhan setelah menyuarakan kritiknya terhadap patung-patung Yesus di Amerika Serikat yang dibuat dengan tampilan sosok berkulit putih, bermata biru dan berambut pirang. Menurutnya Yesus yang berasal dari negara Timur Tengah seharusnya memiliki kulit yang lebih gelap.

Karena itu, dia pun memunculkan spekulasi bahwa orang-orang di Amerika sebenarnya telah menjadikan patung Yesus berkulit putih sebagai supremasi bagi kalangan kulit putih.

"Jika agamamu menuntut Yesus sebagai Yesus bermata biru berambut pirang, maka agamamu bukanlah Kristen. Tapi supremasi kulit putih. Kristen berkulit putih, bukan kekristenan kulit putih, sudah menjadi agama utama negara ini selama ratusan tahun," tulis Shaun King lewat ciutannya di Twitter.

Karena itu, King mengajak semua gereja untuk menurunkan semua patung kulit putih Yesus.

“Ya, saya pikir patung orang Eropa berkulit putih yang mereka klaim adalah Yesus juga harus diturunkan. Patung itu merupakan bentuk supremasi kulit putih. Selalu begitu. Di Alkitab, saat keluarga Yesus untuk bersembunyi, dan berbaur, tebak kemana mereka pergi? MESIR! Bukan Denmark. Hancurkan mereka.

"Iya. Semua mural dan jendela kaca berhiaskan gambar Yesus berkulit putih dan bunda Maria berpenampilan Eropa-nya dan rekan-rekan kulit putih mereka juga harus diturunkan. Itu adalah supremasi kulit putih yang kotor. Diciptakan sebagai alat penindasan. Propaganda rasis. Semua itu harus diturunkan.

“Para ahli sudah lama menyampaikan bahwa ini kemungkinan adalah gambaran Yesus yang paling akurat. Orang-orang kulit putih Amerika yang membeli, menjual, memperdagangkan, memperksoa dan membuat orang-orang Afrika mati, selama ratusan tahun di negara ini, sama sekali tidak bisa menjadikan orang INI sebagai pusat keimanan mereka,” tulisnya lewat akun Twitter.

Namun, tepat pada Selasa (23/6) pagi, dia menerima sekitar 20 ancaman pembunuhan. Tetapi dia meresponi ancaman tersebut tanpa rasa takut.

“Saya seorang Kristen yang taat. Saya seorang pendeta yang ditahbiskan dan sudah menjadi Pendeta Senioe selama bertahun-tahun. Jika kritik saya tentang supremasi kulit putih di dunia Kristen mengganggu Anda sampai ingin membunuh saya, Anda adalah masalahnya. Kristen kulit putih selalu berbahaya,” tulisnya.


Baca Juga: Umat Kristen Dianiaya Dengan Brutal, Begini Cara Meresponi Menurut Paus Fransiskus...


Kritik terhadap patung Yesus berkulit putih pada akhirnya membuat semua orang berpikir tentang bagaimana sosok Yesus yang sebenarnya. Banyak yang mulai menggali asal usul Yesus dan secara sejarah Dia adalah seorang pria Yahudi yang tinggal di wilayah Timur Tengah. Karena itulah Yesus kemungkinan memiliki warna kulit yang kecoklat-coklatan.

Joan Taylor, seorang profesor yang meneliti tentang asal-usul Kristen dan Yudaisme Bait Allah Kedua di King’s College, London mencatat dalam sebuah artikel berjudul ‘What did Jesus really look like?’ (Seperti apa rupa Yesus?) yang terbit tahun 2015, menjelaskan beberapa gambaran tentang Yesus yang berasal dari zaman Bizantium di abad ke-4.

Bagaimana tampilan sosok Yesus memang masih menjadi kontroversi. Tapi sepertinya halnya Amerika, gereja-gereja di Ethiopia sendiri justru menggambarkan Yesus sebagai sosok berkulit hitam. Sementara di Asia, gereja menggambarkan Yesus dan orang suci di Alkitab sebagai orang Asia. Orang Kristen pastinya penasaran dengan penampilan Yesus yang sebenarnya. Tapi tak satupun yang mempermasalahkan atau bahkan menganggap patung Yesus berwarna kulit tertentu sebagai bentuk supremasi terhadap ras tertentu.

Sampai pada akhirnya hal ini menjadi persoalan besar setelah Shaun King mengaitkan patung Yesus berkulit putih dengan bentuk penindasan terhadap ras kulit hitam. Walaupun penjelasannya di satu sisi benar adanya, namun di sisi lain menjadi kurang tepat ketika dikaitkan dengan isu rasial yang justru akan semakin memperburuk situasi yang ada di Amerika saat ini pasca kematian George Floyd.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami