Aparat penegak
hukum di daerah Shenandoah, Virginia, Amerika Serikat menangkap lima orang karena keterlibatan
mereka dalam serangan terhadap seorang pendeta kulit hitam.
Pada tanggal 1
Juni, Pastor Leon McCray dari Lighthouse
Church & Marketplace Ministries International memperhatikan ada dua
orang menyeret lemari es ke tempat sampah di sebuah kompleks apartemen yang ia
miliki.
“Saya meminta
mereka untuk meninggalkan property itu, karena mereka masuk tanpa izin dan
mereka menjadi sangat marah,” kata McCray.
Terlepas dari
kemarahan mereka, dua orang itu pergi tetapi mereka kembali bersama dengan tiga
orang lainnya. Pendeta itu mengatakan bahwa mereka menyerangnya sehingga dia
mengambil senjata untuk melindungi diri dan memanggil polisi.
“Pada saat yang
sama, mereka semua mengancam akan membunuhku dan melakukan semua jenis
penghinaan rasis. Bahkan itu mencapai titik terburuk,” kata McCray.
“Aku tidak bisa
pergi, aku tidak bisa melakukan apapun, dan dengan ancaman mereka, aku merasa
harus menyelamatkan hidupku, aku harus menarik senjataku.”
Ketika polisi
tiba, hanya satu yang berbicara dengan McCray tetapi tidak meminta cerita
melalui perspektifnya. Mereka mengambil senjatanya dan menangkapnya karena
mengacungkan senjata api.
“Betapa
memalukan, betapa tidak manusiawinya. Melihat orang-orang yang tadi mengancamku
bersorak sambil melambaikan tangannya ketika saya dibawa pergi ke penjara,”
katanya kepada The Northern Virginia Daily.
“Dan mereka
mengambil senjataku, dan di depan lima orang kulit putih ini yang masih
mengancam hidupku.”
Menyusul
penangkapannya, Kepala Polisi Daerah Kabupaten Shenandoah Timothy Carter menemui
sang pendeta dan memutuskan bahwa tuduhan terhadap McCray ‘benar-benar tidak
tepat’.
“Saya memberi
tahu Mr McCray, jika saya dihadapkan dengan keadaan yang serupa, saya mungkin
akan melakukan hal yang sama," kata Kepala Polisi Daerah Carter selama
konferensi pers yang direkam.
"Saya ingin
orang-orang di Wilayah Shenandoah tahu saya dan staf Kantor Polis Daerah
menghargai dan peduli dengan komunitas minoritas, dan terutama komunitas kulit
hitam kami, di wilayah Shenandoah," tambah Carter.
"Juga, saya
terus mendukung dan mengakui pentingnya hak-hak Konstitusional, terutama hak
Amandemen ke-2 kalian untuk melindungi diri dan keluarga kalian."
Kepala Polisi mengundang
McCray untuk berbicara dengan stafnya dan menyampaikan pandangannya tentang kesetaraan
ras.
McCray
mengatakan dia ingin melihat perubahan di kantor kepolisian dan dia percaya
Carter mulai mengambil langkah-langkah ke arah itu.
Kelima orang
yang terlibat dalam insiden itu didakwa dengan penyerangan secara bersama-sama
dan kejahatan rasial. Kelompok itu ditahan tanpa jaminan ketika pihak
kepolisian melanjutkan penyelidikannya. Mereka akan muncul di pengadilan bulan
depan.
Sebagai orang
percaya yang mengasihi Tuhan tentu saja kita tidak boleh melakukan seperti yang
dilakukan oleh lima orang tadi. Setiap orang berharga dan mulia, tidak perduli
latar belakangnya dan warna kulitnya. Untuk itu kita harus saling mengasihi dan
memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Barangsiapa tidak mengasihi, ia
tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:1).