Sebagaimana
kita ketahui bahwa Alkitab adalah buku yang berisikan kebenaran Firman Tuhan.
Tujuan Alkitab sendiri dituliskan dalam 2 Timotius 3:16 yaitu, “Segala tulisan
yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
Lalu
mengapa Alkitab perlu diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan dibaharui sesuai
dengan perkembangan bahasa? Contohnya Bahasa Indonesia terjemahan lama menjadi
Bahasa Indonesia sesuai dengan EYD.
Beberapa
kata bahkan sudah tidak umum dipakai dan khalayak tidak mengerti lagi artinya.
Bahkan lebih gawat lagi jika maknanya telah berubah jauh dan melenceng.
Misalnya
kata ‘menghambat’ dalam 1 Korintus 14:1. Dulu arti dari menghambat adalah
mengejar. Namun sekarang menghambar berarti menghalangi atau merintangi.
1 Korintus
14:1 dalam terjemahan baru berisi, “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu
memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat”
Lalu,
apakah makna dari kalimat “Maka hambatlah olehmu kasih itu . . .” pada generasi
sekarang?
Bagi
Indonesia sendiri, selain memiliki satu bahasa nasional, Bahasa Indonesia, juga
memiliki lebih dari 700 bahasa daerah. Lembaga Alkitab Indonesia atau biasa
kita singkat denga LAI bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan
bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah
lainnya.
Baca juga:
Soal Aplikasi Alkitab Bahasa Minang, Menkominfo Tak Akan Cabut Karena Alasan Ini…
Lebih Penting Daripada Bahasa Roh, Ini Yang Bedakan Nubuatan Dengan Ramalan #KataAlkitab
#FaktaAlkitab – Yehezkiel, Nabi Yang Tidak Boleh Menangisi Ketika Kematian Istrinya
Ini berguna
untuk melesatarikan bahasa daerah. Hingga saati ini setidaknya 133 daerah
memiliki sebagaian terjemahan Alkitab. Sedangkan yang sudah memiliki terjemahan
lengkap Alkitab sebanyak 17 daerah.
Selain itu,
hal ini juga ditujukan untuk mempermudah pembaca dalam memahami Firman Tuhan. Lembaga
Alkitab Indonesia mencetak dan menerbitkan Alkitab ke seluruh Indonesia.
Proses
menerjemahkan Alkitab dalam bahasa daerah ini juga suatu kerumitan sendiri. Salah
satu organisasi yang berusaha menerjemahkan Alkitab ke bahasa-bahasa daerah
Indonesia adalah Wycliffe Bible Translators.
Menurut Dr.
Daud H. Soesilo, Ph.D (Konsultan Penerjemahan United Bible Societies (UBS)),
berdasarkan laporan pada tanggal 11 Oktober 1993, LAI telah menyebarkan 400
juta unit Alkitab, Testamen, maupun bagian-bagiannya dalam bahasa Indonesia dan
bahasa daerah di Indonesia. Dengan kata lain, setiap tahun LAI rata-rata telah
menyebarkan 10 juta unit.
Selama 66
tahun, LAI terus melakukan pengabaran Injil di Indonesia melalui penerbitan
Alkitab, bukan saja dilakukan di Pulau Jawa namun juga di seluruh pelosok Indonesia.
Lembaga
Alkitab Indonesia bekerja sama dengan semua gereja di Indonesia, dalam hal ini
adalah Gereja Kristen dan Gereja Katolik. Oleh sebab itu, Alkitab terbitan
Lembaga Alkitab Indonesia tidak mengandung catatan dan atau tafsiran dari suatu
gereja atau golongan tertentu.