Indonesia
saat ini sudah memasuki masa transisi kepada kenormalan baru (new normal),
bukan hanya dunia usaha, kegiatan
keagamaan pun sudah mulai kembali
beraktifitas dengan normal baru ini. Dalam sebuah diskusi virtual
bersama para pendeta dan pimpinan gereja, Menteri Koordinator Kemaritiman dan
Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menekankan pentingnya disiplin dalam
masa-masa ini.
Luhut meminta
para hamba Tuhan untuk selalu mengingatkan jemaat agar disiplin melaksanakan
protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah seperti cuci tangan, pakai
masker dan jaga jarak.
"Disiplin
individu, dan kolektif harus betul-betul dijalankan. Oleh sebab itu, saya
sarankan jangan lelah-lelahnya kalau khotbah dikaitkan kepada disiplin ini,
kaitkan kebersamaan, kaitkan seperti yang ada dalam Galatia 6:2. Karena PSBB
itu sukses sangat bergantung kepada disiplin untuk jaga jarak, cuci tangan dan
penggunaan masker. Jangan pernah bosan-bosannya untuk menyampaikan ini,"
demikian ungkap Luhut dalam dialog bertema Berubah atau Tertinggal pada Senin
(1/6) lalu.
Acara diskusi virtual tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Jubileum 70 Tahun Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
Baca juga :
Sambut New Normal, Jokowi Perintahkan Pembukaan Tempat Ibadah Melalui Tahapan Ketat
Dalam masa
kenormalan baru, menurut Luhut dengan menjalankan protokol kesehatan hal
tersebut telah menyelesaikan 60 persen masalah COVID-19.
"Jadi
sederhana sekali. Disitulah kunci keberhasilan kita, betapa dahsyatnya penggunaan
masker. Kita tidak perlu ketakutan yang berlebihan, dan juga kita perlu cek
ricek agar tidak mudah menyebarkan berita-berita di media sosial yang tidak
jelas sehingga menimbulkan ketakutan karena itu tidak baik," demikian
tambahnya.
Selain
menyoroti pentingnya disiplin menjalankan protokol kesehatan yang sudah
diterapkan, Luhut juga memperlihatkan sisi positif dari dampak wabah COVID-19
saat ini, salah satunya adalah mempercepat kemandirian sector nasional seperti
memproduksi alat-alat kesehatan di dalam negeri.
"Covid-19
mempercepat kemandirian sektor nasional, seperti misalnya kita baru sadar kalau
alat-alat kesehatan, obat, APD dan lainnya itu 90 persen kita impor, sekarang
Presiden menekankan kita akan memakai memproduksi sendiri. Nah, saya menghimbau
agar putra-putri kita di gereja terlibat untuk memproduksi di dalam
negeri," demikian ajak Luhut.
Untuk itu
masyarakat, termasuk umat Kristen harus terlibat dalam hal ini, salah satunya
dengan bangga menggunakan produk-produk buatan dalam negeri.
Gereja
harus menjadi yang terdepan dalam penerapan protokol kesehatan untuk memerangai
COVID-19 ini, untuk itu pendeta dan pemimpin gereja jangan jemu-jemu
mengingatkan jemaatnya untuk disiplin, seperti masukan yang diberikan oleh
Menko Luhut di atas.
Selain itu, untuk menjaga kestabilan ekonomi
nasional, ingat ya, untuk memakai produk-produk dalam negeri. Indonesia pasti
bisa melalui masa-masa sulit ini, jika setiap elemen masyarakat termasuk gereja
dan jemaat menjalankan setiap anjuran yang diberikan oleh pemerintah