Apakah kamu
menjadi takut untuk pergi ke rumah sakit karena pandemi COVID-19? Ada begitu banyak
penyakit yang membutuhkan perawatan medis darurat, salah satunya serangan
jantung.
Ada begitu banyak
orang yang tidak berani keluar dan melakukan aktivitas seperti biasa. Dikutip
dari healthclevelandclinic hal ini justru mengkhawatirkan karena jumlah pasien
serangan jantung menurun secara drastis. Perlu digaris bawahi bahwa bukan
serangan jantunnya yang hilang.
Bagi
serangan jantung dan beberapa keadaan darurat medis lainnya, perawatan cepat
dapat menjadi perbedaan antara hidup dan mati. Karenanya setiap orang tidak
boleh menghindari perawatan darurat ketika membutuhkannya.
Kamu tidak
perlu khawatir karena rumah sakit pasti memberikan protokol kesehatan untuk
menjaga pasien lainnya dari virus corona.
Pengunjung
yang dibatasi, pemeriksaan suhu tubuh, pemakaian masker, bahkan para pekerja
yang menggunakan APD yang memadai serta setiap pasien yang memiliki gejala COVID-19
dibawa ke tempat perawatan yang berbeda.
Perlu
diketahui bahwa dalam dunia medis, setiap menit adalah berharga. Seperti stroke
yang terjadi ketika arteri otaknya pecah atau karena gumpalan darah yang ada di
bagian otak.
Obat yang
dapat menyelamatkan jiwa yang disebut aktivator plasminogen jaringan rekombinan
(tPA) perlu diberikan dalam waktu 4 ½ jam setelah gejala dimulai.
Selain itu,
spesialis juga dapat melakukan prosedur darurat untuk menghilangkan gumpalan
atau mengendalikan pendarahan, tetapi ini juga harus dilakukan dengan cepat.
Semakin
lama otak berjalan tanpa darah segar dan oksigen, semakin banyak sel-sel otak
mati dan kerusakan itu tidak dapat dipulihkan.
Hal yang
sama berlaku untuk serangan jantung. Ketika kamu menunggu untuk mendapatkan
perawatan, otot jantung mati. Ketika mati, maka jantungmu tidak memiliki
kemampuan untuk memompa darah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Apa saja
keadaan darurat yang membutuhkan penaganan medis dengan cepat?
•
Kecelakaan.
• Batuk
atau muntah darah.
• Cidera
kepala atau cedera besar lainnya.
• Gejala
serangan jantung (sesak di dada dan lengan, sesak napas, mual, pusing).
• Hilang
kesadaran.
• Keracunan
atau overdosis obat.
• Luka
bakar parah.
• Gejala
COVID-19 yang parah, termasuk sesak napas.
• Sakit
kepala mendadak dan parah.
• Nyeri
perut yang hebat dan persisten.
• Sesak
napas.
•
Gejala-gejala stroke (droop wajah, kelemahan lengan, kesulitan berbicara).
• Perasaan
ingin bunuh diri.
Satu hal
yang perlu digaris bawahi bahwa jika kamu memiliki gejala COVID-19 yang parah,
sebaiknya hubungi dahulu pihak medis agar sebelum pergi ke unit gawat darurat
sehingga staf dapat bersiap untuk membawamu ke tempat yang dibutuhkan seaman
mungkin.
Tidak perlu
takut untuk pergi ke rumah sakit karena kamu merasa sakit. Yesaya 41:13 “Sebab Aku ini,
TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah
takut, Akulah yang menolong engkau."”