“Saya pergi
ke dokter untuk mendengar tentang hasil laporan biopsi. Katanya ‘Ini sangat
langka dan agresif, hampir tidak ada data tentang itu. Kamu tidak memiliki
waktu.’”
Marilee
tahu bahwa rasa sakit perut di bagian bawahnya ada sesuatu yang salah. Ketika
duduk di kantor dokternya, nenek yang berusia 67 tahun mengetahui bahwa penyakitnya
itu lebih buruk daripada yang dia bayangkan.
Dia memiliki
kanker langka yang mematikan, dan dia akan membutuhkan pembedahan radikal untuk
mengangkatnya, bersama dengan sebagian dari ususnya. Kankernya sudah menyebar
dan dia tidak tahu apa yang akan tim medis lakukan pada tubuhnya.
Marilee berdoa.
Kemudian, dia bercerita “Yang saya dengar adalah Tuhan kita yang hidup
berbicara kepada saya,” Kanker bukan milikmu untuk didekap, bukan milikmu untuk
dimiliki. Jangan ambil ini. Jangan dekap ini; itu bukan milikmu. Kau akan
bertarung untuk hidupmu." Dia terus berkata, "Kamu akan berjuang
untuk hidupmu."
Ketika dia
menemui dokter untuk menjadwalkan kemoterapi yang keras dan agresif, Marilee
tahu bahwa ini waktunya untuk merubah mindset
nya tentang kanker. Dia berkata ketika orang mengatakan bahwa dirinya mengidap
kanker, Marilee mulai mengubah kalimatnya. Tiada sakit penyakit untuk dimiliki,
Yesus membebaskan kita. Yesus menyelesaikannya di kayu salib. Yesus mengubah
cara Marilee merespon perkataan itu “Ini bukan milikku untuk kumiliki.” Itulah
yang Tuhan selalu katakana pada Marilee. "Ini bukan milikmu untuk dimiliki,
jangan menerimanya. Kamu akan berjuang untuk hidupmu."
Kemudian,
Marilee setuju untuk memulai perawatan dan dia juga berpegang teguh pada
janji-janji Allah dalam Alkitab. Dia memasang banyak ayat Alkitab di seluruh
rumahnya.
Marilee
menyadari bahwa dirinya dipagari oleh banyak doa dan dia juga tidak pernah
meninggalkan Firman Tuhan. “Kamu tahu, seperti Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata:
"Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu
mungkin."
Ketika
dirinya melakukan kemo dan radiasi memburuk, Marilee menjadi sangat lemah, dia hampir
tidak bisa berjalan dan hanya berbaring di sofa, tidak bisa berbuat banyak dan
terkadang merasakan sakitnya sangat nyata. “Dengan penuh semangat, saya
mengutip ayat Alkitab dengan lantang dan memerintahkan serta mengajukan
permintaan pada kata itu. “Yang bisa saya katakan adalah Tuhan membawa kita
dalam cobaan yang paling sulit dalam hidup kita.”
Setelah 7
bulan perawatan, Marilee pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dia
berkata “Saya ingin memberitahumu sesuatu. Tidak ada bukti adanya tumor, tidak
ada bukti dari semua radiasi. Ini adalah keajaiban di luar kotak. Ini di luar
segalanya.”
Kemudian
dia melanjutkan "Saya pernah melihat dalam hidupku. Tidak ada seorang yang
bisa mengambil pujian untuk ini kecuali Tuhan. Dokter berkata, 'Jika ada orang
yang memeriksamu tanpa melihat laporamu, mereka tidak akan pernah tahu bahwa
kamu memiliki ini dan perawatan yang kamu miliki.’ Saya sangat senang mendengar
berita itu. Itu adalah kata-kata yang tidak pernah terpikirkan untuk kudengar.
Tetapi Tuhan telah campur tangan. Dia setia. Firmannya setia. Firmannya hidup.”
Lebih dari
5 tahun, Marilee bebas kanker. Dia tahu bahwa semua itu terjadi berkat kekuatan
doa yang berhasil membuatnya melewati hari-hari gelap kemoterapi dan radiasi.
Dia percaya
bahwa “Saya tidak akan berada di sini tanpa kuasa doa atau tanpa firman Tuhan
yang hidup dan nyata. Saya tidak akan berada di sini. Jangan pernah kehilangan
harapan. Jangan pernah menyerah. Yesus setia. Dia hidup dan Dia nyata. Saya
tahu dia melihat saya melalui itu (kanker) adalah waktu yang mengerikan dalam
hidup saya tetapi Tuhan bertemu saya. Saya benar-benar sembuh. Tuhan melakukan
hal yang indah.”