Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar
Gultom menilai langkah gereja meniadakan ibadah seperti biasanya selama dua minggu ke depan adalah langkah yang tepat.
Langkah ini sendiri sudah dilakukan oleh GKI Pondok Indah, Gereja Mawar Sharon, JPCC dan sejumlah gereja lain.
PGI sendiri mendukung tindakan gereja sepenuhnya demi
mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas. Salah satunya adalah
menghimbau umat Kristen di Indonesia menghindari pertemuan yang ramai dan memilih untuk mengikuti ibadah di rumah secara online.
Karena itu dia mendorong gereja-gereja yang masih belum menerapkan hal serupa untuk ikut mengambil langkah serupa.
"Hari ini ada beberapa gereja yang sudah menerapkannya. GKI
Pondok Indah dan JPCC tidak menyelenggarakan ibadah di gereja, tetapi tetap ada
khotbah dan renungan yang disampaikan lewat radio dan/atau video streaming. Warga dapat bergabung dengan e-church (gereja online) tersebut," katanya.
Meski begitu, dia sadar kalau gak semua gereja bisa mengikuti
kecanggihan teknologi seperti saat ini. Namun dia terus mendorong gereja-gereja untuk siap beradaptasi di era digital seperti saat ini.
“Memang belum banyak gereja yang siap karena masalah
infrastruktur. Tapi saya kira ke depan akan lebih siap, sehingga umat dapat beribadah dari rumah,” lanjutnya.
Selain mendukung adanya ibadah online, dia juga menghimbau gereja
yang masih menggelar ibadah minggu untuk mencegah penularan dengan menyediakan berbagai
fasilitas seperti hand sanitizer, pengukur suhu tubuh, serta panduan cuci tangan.
“Gereja yang masih menyelenggarakan ibadah hari ini, kemarin telah
saya imbau untuk menyediakan fasilitas cuci tangan, alat pengukur suhu tubuh umat
di pintu masuk dan agar melakukan disinfektan ruang ibadah sebelum ibadah dimulai,” katanya.
Baca Juga:
Kuatir Penyebaran Virus Corona, Gereja-gereja di Beberapa Negara Ini Ditutup Sementara
Pendeta Amerika Ini Positif Corona, Ratusan Jemaat Gerejanya Didesak Jalani Karantina
Langkah Pencegahan Oleh Gereja-gereja
Seperti yang disampaikan oleh PGI, sejumlah gereja di
Indonesia pun ikut mendukung kebijakan pemerintah untuk memerangi virus corona lewat
menghindari kontak fisik dengan penderita, menjaga kesehatan pribadi dan menghindari area publik dan pertemuan-pertemuan besar.
Secara resmi, beberapa gereja besar di ibukota telah resmi meniadakan
ibadahnya sejak Minggu, 15 Maret 2020. Peniadaan ini dilakukan selama dua
minggu ke depan. Gereja JPCC, contohnya, menyampaikan pengumuman resminya melalui akun Instagramnya.
“Kami menghargai dan mengasihi Saudara semua serta peduli akan kesehatan satu sama lain. Oleh sebab itu, berkaitan dengan perkembangan terakhir dan upaya pencegahan penyebaran COVID-19, pertemuan ibadah JPCC selama dua minggu ke depan (15 Maret dan 22 Maret 2020) akan dialihkan menjadi IBADAH ONLINE.
“IBADAH ONLINE tersedia di YouTube Channel JPCC TV (www.youtube.com/jpcctv) mulai Minggu pkl. 11:00 sampai Senin pkl. 10:00. Kami percaya gereja yang sesungguhnya ada di dalam setiap kita orang percaya, maka itu dari mana pun Anda berada mengikuti ibadah online, hadirat dan kuasa Tuhan Yesus hadir bersama kita.”
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. — Filipi 4:6-7”
“Mari terus menjaga kesehatan, tetap beriman, dan berdoa bagi
bangsa dan negara kita. Tuhan berkati dan damai sejahtera Tuhan beserta Anda!” demikian ditulis pihak JPCC.
Sementara GBI Salemba yang masih menggelar ibadah minggunya menyampaikan
pesan yang kuat kepada semua jemaat untuk tidak diserang ketakutan di masa-masa
wabah corona ini. Melainkan ikut melakukan langkah-langkah pencegahan yang konkret
seperti memastikan kebersihan tangan dan kesehatan fisik. Jemaat yang sedang demam dihimbau untuk tidak menghadiri ibadah dan beristirahat di rumah.
“Untuk jemaat yang sakit memang kita anjurkan untuk istirahat
di rumah. Kemudian nanti kita datang untuk mendoakan mereka,” kata Pendeta David Natanael.
Ibadah Minggu (15/3) kemarin pun dilengkapi dengan pembagian hand sanitizer berukuran 30 ml dan masker gratis kepada setiap jemaat.
“Tujuan dari pembagian hand sanitizer ini adalah untuk
menyadarkan mereka tentang pentingnya mencuci tangan, menjaga kebersihan tangan karena penularannya lewat tangan,” katanya.
Gereja-gereja yang masih menyelenggarakan ibadah minggunya juga
tetap fokus untuk memastikan ruangan ibadah sudah steril dari beragam kuman dengan
lebih dulu menyemprotka disinfektan di dalam ruangan sebelum ibadah.
Tentu saja gereja-gereja sudah melakukan langkah yang tepat guna
mencegah penularan virus yang lebih meluas. Dan tentunya perlu ditekankan bahwa
di masa-masa sulit ini umat Tuhan diharapkan untuk tidak dihantui rasa takut atau
cemas yang berlebihan. Sebaliknya, minta proteksi dari Tuhan dengan kuasa
darah-Nya dan melakukan langkah-langkah konkret pencegahan seperti menghindari
kontak langsung dengan orang lain, memastikan tangan tetap bersih serta menjaga
kesehatan tubuh. Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan dan biar di masa-masa ini
kita justru bisa jadi berkat bagi orang lain.