Penyebaran virus corona yang semakin meningkat di Korea Selatan
mendorong pemerintah Indonesia melakukan upaya mengamanan. Dari data yang terkumpul,
tercatat sebanyak 37.043 orang WNI tinggal di Korea Selatan, sebagian diantaranya bahkan berada begitu dekat dengan daerah terpapar virus corona.
Karena itu, Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Seoulmulai membuka
pos Alternatif Jalur Utama (AJU) di beberapa wilayah, termasuk tempat sumber virus corona di Kota Daegu.
KBRI juga telah melakukan upaya penyebaran informasi penting mengenai
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus corona. Hal ini
dilakukan secara langsung maupun kerja sama dengan tokoh masyarakat mitra KBRI, paguyuban kedaerahan, mahasiswa dan kelompok keagamaan Indonesia di Korsel.
"Secara khusus KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa
dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyongsangbuk-d0," kata pihak KBRI Seoul.
Mereka juga memastikan WNI di sana mendapatkan cukup kebutuhan untuk bertahan hidup seperti makanan dan masker.
Sementara WNI yang tinggal di Daegu memilih untuk tidak
keluar rumah. Mereka hanya keluar untuk membeli makanan saja dan selebihnya tidak
kemana-mana. Sebagian diantaranya juga mengaku sudah membuat stok untuk makanan yang cukup selama beberapa hari.
Seorang pekerja bernama Arie Andriana, pria asal Jakarta, sendiri
tinggal sekitar 7 kilometer dari sumber penyebaran virus. Dia mengaku cukup
was-was dengan peningkatan virus tersebut di daerah tinggalnya. Syukurnya, dia tinggal bersama 14 WNI lainnya dalam satu gedung.
“Saya tinggal di satu gedung, total ada 14 WNI dibagi
beberapa unit, gedungnya disediakan perusahaan. Kalau dari rumah ke gereja itu (Gereja Shincheonji), naik bus sekali sampai,” ucapnya.
Dia pun mengaku belum keluar rumah sejak Minggu, 23 Februari 2020 lalu demi menghindari penyebaran virus corona yang mungkin sudah menyebar kemana-mana.
“Saya terakhir keluar rumah Sabtu (22/2), itu sudah kelihatan
mencolok sekali, jadi lebih sepi. Jalanan lengang, bus metro dan subway kosong, tenant pasar banyak yang tutup,” katanya.
Dia pun mengaku ikut memborong bahan makanan dari supermarket sebagai stok selama beberapa waktu.
Selama peningkatan wabah corona ini, Arie mengaku jika pemerintah
setempat selalu memberikan pemberitahuan yentang imbauan untuk menghindari keramaian,
mulai dari menghindari acara konser, memakai masker dan menghindari penggunaan ponsel bagi penderita corona.
Dia mengaku akan mematuhi semua aturan yang sudah dibuat, termasuk jika KBRI mengeluarkan perintah evakuasi.
Seperti diketahui, dalam sepekan ini kasus penyebaran virus corono
di Korea Selatan sudah mencapai 977 orang. Untuk itu, pemerintah Korea Selatan tengah
fokus dalam upaya pembersihan daerah yang positif terkena virus corona.
Mari juga berdoa supaya WNI yang ada di negara ini dalam
keadaan sehat, tetap tenang dan menahan diri untuk melakukan kegiatan-kegiatan luar
ruangan.