Putra Billy Graham yaitu
Franklin Graham dijadwalkan menjadi pembicara di sebuah tempat di Liverpool,
tetapi kemudian acara itu dibatalkan sepihak karena perbedaan prinsip.
Acara yang akan diadakan di
ACC Liverpool tersebut merupakan bagian dari tur yang lebih besar di Inggris.
Namun, pihak penyelenggara di
tempat itu memberitahukan bahwa pengumuman acara tersebut akan dihapuskan dari
jadwal karena pandangan Graham yang berbeda mengenai pernikahan sesama jenis dengan
nilai-nilai yang dianut oleh ACC Liverpool.
"Tidak sesuai dengan
nilai-nilai kita."
Ternyata pembatalan jadwal
tersebut tidak mengejutkan siapapun karena pengunjuk rasa sudah sempat menegur
pemimpin di acara tersebut karena tidak seharusnya mengizinkan Graham untuk
membagikan injil ditempat itu.
Salah satu kelompok yang mengkritik undangan terhadap Graham di ACC Liverpool adalah Liverpool Labour LGBT Network dan menghina Graham sebagai pengkotbah homofobia.
BACA JUGA : Memenangkan Kejuaraan AFC, Pria Ini Sebut Yesus Sebagai Identitasnya!
Karena pembatalan sepihak
itu, akhirnya Graham mengakui bahwa ia memang memandang bahwa homoseksualitas
itu adalah dosa.
"Kurasa, menurut saya, apakah Tuhan mendefinisikan homoseksualitas sebagai dosa? Ya. Tetapi Tuhan bahkan melangkah jauh (lebih) dari itu dengan mengatakan bahwa kita semua adalah orang berdosa, termasuk saya sendiri. Alkitab mengatakan bahwa setiap manusia bersalah atas dosa membutuhkan sebuah pengampunan. Hukuman dosa adalah kemarin rohani dan terpisah dari Allah selamanya," katanya.
Graham juga membela hak
kebebasan bicara dan beragama setiap orang. Dia mengatakan bahwa dia tidak
datang ke Inggris untuk bicara dan melawan siapapun karena Injil inklusif.
"Aku datang untuk
berbicara kepada orang. Injil itu inklusif. Saya nggak keluar untuk kebencian
tapi saya keluar dengan kasih," katanya
Pendeta berusia 67 tahun ini
mengakhiri suratnya dengan mengatakan
bahwa dia mengundang komunitas LGBTQ untuk menghadiri salah satu acaranya di
UK.