Alkitab memberitahu bahwa kita dipanggil untuk melayani mereka
yang membutuhkan, baik itu mereka yang diluaran sana ataupun keluarga seperti suami dan anak-anak maupun isteri kita.
Dalam pernikahan apalagi, jika kita tidak melayani maka
hubungan kamu dan suami akan hancur dan berantakan. Karena itulah Allah ingin semuanya dimulai dari keluarga.
Jika kamu saja tidak bisa melayani isteri, suami ataupun anak-anak kamu, maka apalagi melayani mereka yang diluaran sana?
Dibawah ini ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk
membangun sebuah pernikahan yang penuh dengan hati melayani dan juga harmonis serta penuh kasih sayang.
1. Berlatihlah untuk berterimakasih setiap hari
Mazmur 118:29 memberitahu kita untuk terus bersyukur kepada Tuhan karena kasih setianya selamanya ada pada kita.
Jika kita nggak ingin terjebak dalam perasaan bertanya-tanya
tentang kapan kita akan mendapatkan tepuk tangan yang kita pikir pantas untuk
kita dapatkan dalam hubungan kita, maka kita harus memutuskan untuk bersyukur dan berterima kasih untuk apa yang kita pikirkan dan lihat setiap hari.
Bersyukur dan berterimakasih atas suami yang luar biasa
mencari duit buat kamu dan anak-anak, sekalipun dia suka pulang malem. Bersyukur atas makanan seadanya, karena diluaran sana ada banyak orang yang tidak bisa makan,
So, jika kamu ingin menjadi pelayan yang baik dalam rumahmu maka melayanilah dengan hati bersyukur dan sukacita.
2. Melayani dengan menggunakan karunia kamu.
1 Korintus 12 menuliskan karunia Roh yang dimiliki orang setiap orang.
Jadi, kita masing-masing sudah dikaruniai gairah, bakat, pengetahuan dan kebijaksanaan yang unik.
Sudut dan celah unik kita yang diberikan Tuhan ini memiliki
tujuan dan tujuan itu menurut Paulus untuk melayani orang lain dan tubuh Kristus.
Dalam melayani orang lain baik itu keluarga kita, suami,
anak-anak dan komunitas kita, akan jauh lebih efektif jika kita melakukannya dengan cinta dan karunia yang Allah sudah berikan.
Apapun situasi kamu, bawalah apa yang kamu sukai untuk kamu lakukan ke dalam pelayanan kamu dan pernikahan kamu.
Bukan hal yang berbau egois ya, karena ini bukanlah desainnya Tuhan.
BACA JUGA : Bukan Menyesal, Inilah Yang Perlu Orang Kristen Lakukan Ketika Pernikahan Tidak Bahagia!
3. Melayani dengan kerendahan hati
Dalam pernikahan, yang namanya masalah sih pasti ada. Memang
ada pernikahan yang hidup tanpa adanya pertikaian di dalamnya. Bagi beberapa
orang, masalah dalam pernikahan adalah bumbu yang membuat pernikahan tidak
bosan melainkan semakin cinta. Tapi beberapa pernikahan justru menganggap masalah adalah hal yang mejengkelkan dan bikin eneg.
Jika itu adalah kamu, maka Allah hanya ingin melihatmu hidup dan belajar dalam kerendahan hati. Melayani pasangan dengan kerendahan hati.
Perubahan tidak akan datang jika tidak dimulai dari kamu
sendiri. Jika kamu ingin suamimu sabar sama kamu,maka lalukanlah hal itu lebih dahulu.
Jadi bagaimana? Sudah jelas bukan bahwa pernikahan adalah
pelayanan, dan jika ingin dipakai melayani lebih lagi maka mulailah dari
keluargamu.