Seorang
pendeta Nigeria ditemukan tewas setelah sebelumnya diculik oleh kelompok
teroris Boko Haram, pendeta itu bernama Pastor Lawan Andimi, anggota senior
dari Christian Association of Nigeria (CAN).
Berita tersebut disampaikan oleh Ahmad Salkida, seorang wartawan dan juga ahli
teroris Islam, Ahmad Salkida.
“Memberitakan
suatu berita bisa membuat trauma. Saya sedang mengalaminya. Pendeta Andimi,
yang diculik oleh #BokoHaram telah dieksekusi kemarin. Pendeta Andimi adalah pemimpin
gereja, ayah bagi anak-anak dan komunitas yang dilayani. Saya berbelasungkawa
untuk keluarganya,” demikian unggahannya di Twitter.
Setelah
penculikannya pada 2 Januari 2020 lalu, Pendeta Andimi mengunggah video yang
meminta keluarganya “tidak bersedih untuknya, karena Tuhan tetap harus
dihormati.”
“Oleh
anugerah Tuhan,aku akan bisa berkumpul dengan istriku dan anak-anak dan
rekan-rekanku. Jangan menangis, jangan kuatir, tetapi bersyukurlah kepada Tuhan
untuk segalanya,” demikian pesan terakhirnya melalui video tersebut.
Meresponi
berita kematian Pendeta Andimi tersebut, pemimpin Christian Solidarity Worldwide
(CSW), Mervyn Thomas mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam kepada
keluarga, teman dan denominasi gerejanya.
“Sebagai
orang Kristen, mengetahui adanya kehidupan setelah kematian, kita tidak pernah
menganggap remeh anugerah kehidupan, dan kami bergabung untuk berduka atas pria
yang sangat berani, yang sekalipun tahu kematian adalah sesuatu yang mungkin ia
alami, tetap tenang dan memiliki iman teguh yang akan terus menginspirasi banyak
generasi,” demikian ungkap Mervyn Thomas kepada Christian Today.
Minggu lalu, CSW meminta pemerintah Inggris
untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dalam
kunjungannya pada minggu ini atas banyaknya kekerasan dan penculikan di Nigeria.
Kematian
Pendeta Andimi ini hanya satu minggu setelah kelompok teroris ISIS di Afrika
Barat (SWAP) merilis video mengerikan dimana seorang tantara anak membunuh pria
Kristen dengan brutal. Menurut kantor berita lokal, ISWAP telah membunuh 11
orang Kristen pada Desember 2019 lalu, sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin
ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang dibunuh oleh tentara Amerika pada Oktober 2019
lalu.
Mari berdoa bagi keluarga Pendeta Andimi dan juga umat Kristen di wilayah Afrika, kiranya kuasa Tuhan memberikan mereka kasih dan keberanian untuk terus hidup dan berdiri bagi Injil Kristus.
Baca juga :
Demi Iman Akan Yesus, 13 Orang Kristen Tewas Setelah Dianiaya di Nigeria Tengah!
Persis Kayak ISIS, Kelompok Boko Haram Eksekusi Dua Pekerja Sosial Kristen Nigeria. Ngeri!
Di Serang Oleh Pria Bersenjara, Pendeta di Nigeria Ini Terbunuh dan Isterinya Diculik!