Mengalami situasi yang sulit merupakan hal yang biasa sekali dan semua orang pun mengalaminya.
Apa sih situasi paling sulit yang kamu
rasakan dalam kehidupanmu sejauh ini, situasi apa sih yang menyakitkan dan benar-benar menyedihkan? Coba
saya tebak , kehilangan orang yang kamu sayang? Gagal menikah? Atau mungkin mengidap penyakit yang parah serta tidak ada obatnya?
Beberapa hari yang lalu, saya
menanyakan hal yang sama kepada seorang gadis berusia 21 tahun dan jawabannya
sangat menarik : “Situasi yang paling sulit bagi saya adalah bagaimana bisa lulus kuliah tepat waktu, kak.”
Jawaban yang sangat sederhana dan tentu tidak ada apa-apanya dibanding masalah kamu bukan?
Tetapi coba kita lihat lebih dalam
dari kisah dan perjalanannya. Dia harus membiayai kuliahnya sendiri sambil
bekerja sebagai penulis content secara freelance. Dan bisa kamu bayangkan
bagaimana dia harus kejar content 10 artikel per hari dari jam 4:30 subuh
hingga jam 9 pagi dan dari jam 9 pagi lalu kuliah hingga jam 10 malam. Nggak
hanya itu, dia juga mengisi waktu weekendnya
sebagai tour guide di daerah Yogyakarta. Sungguh melelahkan kedengarannya!
Saya nggak bisa membayangkan bagaimana
dia menghabiskan masa remajanya selama 4 tahun untuk bekerja dan kuliah, dan
bagaimana dia harus menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan tepat pada waktunya.
“Itu mah nggak sulit, saya merasakan
situasi yang sulit daripada dia sekarang ini.
Penyakitku nggak sembuh-sembuh, suamiku selingkuh, dan keuanganku kurang,” kata kamu
Saya nggak bisa menyarankan untuk kamu
jangan menangis, karena saya akui bahwa semua masalah dan situasi yang sulit tentu mengundang air mata.
Ketika saya mempelajari lebih dalam
tentang kehidupan gadis itu, saya merasa tertarik dengan perjuangan dan
kegigihannya. Bisa bayangkan betapa hebatnya dia bertahan sekian tahun? Bisa
saja dimasa itu, dia menangis terus dan menyalahkan Tuhan dengan kondisi
orangtuanya yang nggak bisa membantunya. Bisa saja dia menyalahkan Tuhan karena
Dia menjemput sang Ayah dan meninggalkan keluarganya dengan hidup seadanya,
atau bahkan bisa saja dia menyalahkan Tuhan karena lahir di keluarga demikian
dan parahnya bisa saja dia menyerah hingga mencari uang dengan cara gampang dan tak terhormat seperti orang-orang diluaran sana.
Sama sepertimu yang mungkin sekarang
sedang merasa di level terendah dalam hidupmu. Merasa nggak kuat dan nggak
sanggup, bahkan terbesit di pikiranmu ingin menyelesaikan dengan cara yang kamu tahu 'tidak benar'.
BACA JUGA : Kasih Itu Mengampuni, dan Kasih Itu Mengubahkan. Pilihlah Kasih Dibanding Dendam!
Saya bisa merasakan apa yang kamu
rasakan. Saya bisa merasakannya sekarang. Itu benar-benar menyiksa dan menyakitkan .
Tetapi apakah kamu yakin, itulah jalan
keluarnya? Menyerah dan mundur? Berhenti percaya dan hidup sesukanya? Menangis dan menyesali hidupmu ?
Jika iya, sampai kapan harus demikian? Permasalahan nggak akan selesai jika ditangisi saja.
Coba lihat gadis tadi. Dia justru
memilih berjuang sampai akhir. Kini dia sudah kuliah dan bekerja disebuah
perusahaan terbaik. Dia berhasil memenangkan perlombaan dan berlari menerobos kesulitan dengan percaya dirinya dan tentu semua karena Tuhan.
Tuhan juga mau kita berjuang dengan iman dan percaya bahwa setiap masalah mendatangkan kebaikan.
Percayalah bahwa perjuangan kamu akan diperhitungkan.
Apa yang kamu sudah lakukan selama ini
dihadapanNya, akan diperhitungkan. Bahkan saat ini pun kamu tengah berdoa, tetap akan diperhitungkan.
Abrahampun dibenarkan oleh Allah karena imannya dimana dia akan memiliki keturunan.
Tentu nggak gampang, tetapi tetaplah
bertahan dan percaya bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan dalam
hidupmu melalui masalah ini.
Roma 8:28: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”