Franklin Graham melakukan kebaktian kebangunan rohani (KKR) di Kamboja pada 7-8 Desember 2019 lalu
dan menyatakan bahwa lebih dari 23.000 orang mendengarkan berita Injil dan ada
1.396 orang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Mengikuti
jejak sang ayah Billy Graham yang sangat berapi-api bagi pemberitaan Injil,
Franklin Graham yang saat ini memimpin Billy Graham Evangelism Association(BGEA) dan Samaritan’s Persue ini memaparkan kabar keselamatan kepada
orang-orang Kamboja.
“Apakah
kamu tahu bahwa kamu punya roh?” demikian Franklin bertanya kepada orang yang
hadir saat itu.
“Suatu hari
kamu akan mati, tapi rohmu akan terus hidup. Rohmu akan hidup di hadirat Allah,
atau akan terpisah dari Allah. Keputusan yang kamu ambil malam ini akan
memutuskan dimana rohmu akan berada di keabadian nanti,” demikian tambahnya.
KKR yang diadakan
di kota Phnom Penh ini diberi judul “Love Phnom Penh with Franklin Graham.”
Negara Kamboja sendiri memiliki sejarah kelam, dimana pernah terjadi genosida
terhadap masyarakat Komboja yang dilakukan oleh rezm Khmer Merah pada tahun
1970an. Pemimpin otoriter saat itu, Pol Pot telah membuat sekitar 2 juta nyawa
melayang, termasuk diantaranya ada ribuan orang Kristen Kamboja.
Diperkirakan hanya ada sekitar 200 orang Kristen Kamboja yang lolos dari genosida yang dilakukan oleh Pol Pot. Saat itu para misionaris melarikan diri dan tidak berani memasuki wilayah Kamboja.
Baca juga:
Pesan Franklin Graham Kepada Pemerintah Korea Utara : Orang Kristen Bukanlah Musuhmu!
Hina Wapres AS, Lady Gaga Dapat Teguran Keras Dari Franklin Graham. Begini Katanya…
Untuk itu,
KKR atau penjangkauan jiwa seperti yang dilakukan oleh Franklin Graham ini
sangat berarti bagi orang Kristen Kamboja. Negara Kamboja sendiri saat ini mayoritas
penduduk atau sekitar 98 persen penduduknya menganut Budha.
Menurut laman
Christian Newswire, KKR yang dilakukan Franklin Graham tersebut menjadi acara Kristen
terbesar yang pernah dilakukan di negara tersebut, demikian pengakuan dari para
pemimpin Kristen local.
“Roh Kudus
menjamah kota kami dan seluruh negeri. Kami bersyukur bahwa orang-orang
mendengar berita Injil bahwa Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan,”
demikian ungkap Sin Somnang, pendeta dari Fellowship Church of Pochentong dan
ketua panitia KKR tersebut.
“Ini akan
memberkati negara kami dan akan menjadi warisan rohani untuk diingat oleh
generasi seterusnya melalui Festival,” tambahnya.
Salah
seorang yang menerima Yesus di hari itu adalah Chhimreth yang telah berusia 59
tahun. Ia mengaku sudah pernah mendengar tentang Yesus, namun belum pernah
menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
“Saya
sangat bahagia dan bersukacita,” demikian pernyataan Chhimreth melalui seorang
penterjemah.
Selanjutnya, orang-orang yang baru menerima Yesus tersebut akan ditindaklanjuti oleh gereja lokal Kamboja. Franklin Graham berharap bahwa melalui pemberitaan Injil kali ini akan membukakan pintu-pintu kesempatan untuk pekerjaan Tuhan ke depan nanti.
Baca juga:
Franklin Graham Bantah Pernyataan Madonna Kalau Yesus Ijinkan Umat Lakukan Aborsi
Franklin Graham Bela Trump Dari Tuduhan Selingkuh Dengan Artis Film Porno