Dibebaskan Dari Taliban, Warga Australia Timothy Weeks Nyatakan Itu Karena Kehendak Tuhan
Sumber: South China Morning Post

Internasional / 2 December 2019

Kalangan Sendiri

Dibebaskan Dari Taliban, Warga Australia Timothy Weeks Nyatakan Itu Karena Kehendak Tuhan

Puji Astuti Official Writer
2892

Dosen asal Australia, Timothy Weeks yang diculik Taliban dan disekap selama tiga tahun mengatakan bahwa oleh kehendak Tuhan ia bisa pulang. Ia dan seorang rekanya berhasil dibebaskan oleh pemerintah Amerika dengan melakukan pertukaran sandera.

“Ada kalanya, aku merasa kalau kematianku sudah dekat dan aku tidak akan pernah pulang dan tidak bisa bertemu lagi dengan mereka yang aku cintai,” demikian pernyataan Weeks dalam sebuah acara televisi  yang ditayangkan oleh Australian Broadcasting Corp.

“Namun, oleh kehendak Tuhan, aku sekarang disini. Aku hidup dan aku aman. Dan Aku bebas. Tidak ada hal lain yang kuinginkan lagi di dunia ini,” tambahnya.

Walau demikian, selama hamper 1200 hari menjadi sandera kelompok Taliban ia menyatakan bahwa  dirinya tidak pernah kehilangan pengharapan, walau ia harus menghadapi kenyataan bahwa pembebasannya lebih lama daripada yang ia harapkan.

“Jika kamu kehilangan pengharapan, maka sangat sedikit hal yang tersisa dalam dirimu,” demikian ungkapnya.

Di Afganistan sendiri, dimana  Timothy Weeks dan seorang rekannya tiga tahun  lalu mengajar, penculikan memang sering terjadi. Kebanyakan korban penculikan adalah orang asing, dimana para penculik yang biasanya adalah kelompok kriminal, meminta tebusan  uang atau juga penculikan dengan motif politik seperti kasus Weeks ini dimana Taliban menuntut pembebasan tiga orang anggota kelompoknya yang dipenjara untuk dibebaskan.

Baca juga :

Lone Survivor, Kisah Nyata Tim SEAL AS Hadapi Pasukan Taliban

Taliban Targetkan Kembali Serang Malala Yousafzai

Timothy Weeks tidak membenci penjaga penjara Taliban

Dia menyatakan bahwa dia tidak membenci para penjaga penjara yang menyanderanya, ia sadar bahwa mereka hanyalah bawahan yang “tidak memiliki pilihan” selain mematuhi atasannya.

“Aku tidak membenci mereka semua,” ungkap Timothy Weeks. “Dan beberapa dari mereka saya menghormatinya, dan hampir, mencintai mereka. Beberapa dari mereka sangat berbelaskasih dan sangat baik, orang yang baik. Dan hal itu membuat saya berpikir… bagaimana mereka berakhir seperti ini?”

Pembebasannya tiba-tiba seperti penculikannya

Weeks merasa pembebasannya terjadi tiba-tiba, sama seperti kejadian penculikannya. Tiba-tiba dua helicopter Black Hawk milik Amerika mendarat.

“Dari kepulan debu keluar enam anggota pasukan khusus dan mereka berjalan kea rah kami dan salah satu orang mendekati saya dan menaruh tangannya pada saya dan memegang saya da dia berkata, ‘Apakah kamu baik-baik saja?’ Dan kemudia dia membawa saya ke Black Hawk.”

Beruntung Timothy Weeks tetap menemukan pengharapan dan menyadari bahwa Tuhan memegang kendali dan campur tangan dalam hidupnya bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun. Sebab seperti yang ia katakan, kehilangan pengharapan adalah kondisi terburuk dalam kehidupan ini, karena tanpa pengharapan maka akan sulit untuk bertahan menjalani hidup.

Baca juga :

Aesha Mohammadzai: Hidung dan Telinganya Dipotong Pejuang Taliban

Pakistan: Taliban Berkeinginan Binasakan Umat Kristiani

Jika Timothy Weeks saja bisa melihat pengharapan dan menemukan Tuhan saat diculik dan di sandera oleh Taliban, maka kamu harus tahu bahwa ada harapan juga untuk hidupmu.

Kalau kamu sedang dalam masalah dan butuh dukungan untuk menemukan harapan  di dalam Tuhan, yuk hubungi SAHABAT24 sekarang juga di telp 021-1500-224 atau di 0811 9914 240 atau lewat Live Chat dengan KLIK DISINI

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami