Dear First Jobber, Biar nantinya Nggak Susah, Yuk Hindari 5 Kesalahan Finansial Ini
Sumber: A Man's Quest

Finance / 5 November 2019

Kalangan Sendiri

Dear First Jobber, Biar nantinya Nggak Susah, Yuk Hindari 5 Kesalahan Finansial Ini

Inta Official Writer
2087

Pertama, kita harus mengucapkan selamat buat diri kita sendiri karena akhirnya bisa mencapai tahap mandiri, dengan mencari uang sendiri. Mulai dari sini, kita akan mulai melewati satu fase dalam hidup yang katanya mirip seperti roller coaster.

Sebagai first jobber, yang baru saja mendapatkan pekerjaan, selain untuk mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari semasa sekolah dulu, bekerja juga merupakan salah satu cara untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup ini. Kita dapat imbalan berupa gaji yang tentu jumlahnya sesuai dengan apa yang kita kerjakan, juga tempat kita bekerja.

Penyakit yang sering dialami oleh first jobber

Namanya kagetan. Karena kita yang tadinya punya uang cuma pas ditransferin orang tua, kini kita menghasilkan uang sendiri. Hal ini kemudian bikin kita merasa layak untuk mendapatkan sebuah hadiah atasnya. Nggak heran ada banyak first jobber yang kemudian menggunakan uangnya buat foya-foya, dengan alasan hadiah atas pencapaiannya tersebut.

Nah, biar kita bisa memenuhi kebutuhan hidup, sekaligus bisa mencapai mimpi-mimpi kita, yuk hindari beberapa kesalahan di bawah ini.

1 Nggak punya tujuan keuangan

Kayak kalau kita lagi pergi ke sebuah tempat, tapi kita nggak punya tujuan. Pasti nyasar, dong. Sama halnya kalau kita nggak punya tujuan keuangan. Tanpa adanya tujuan keuangan, kita jadi nyasar, bahkan menghabiskan uang tanpa ada pemikiran yang panjang.

Tujuan keuangan itu bisa banyak hal, lho. Salah satunya menikah, dana darurat, pengin punya rumah, pengin punya mobil. Lewat tujuan ini, kita diharapkan akan jadi lebih semangat dalam bekerja. Kita ingat kalau punya tujuan, sehingga lebih giat lagi dalam bekerja.

Tujuan keuangan ini harus dibuat sejak awal kita bekerja atau saat mulai penghasilan sendiri. Mulai dari menikah, punya anak sampai pensiun, kita tahu kalau akan ada banyak biaya yang harus dikeluarkan. Untuk itu, tujuan keuangan membuat kita punya gambaran akan masa depan kita mau gimana nantinya, setidaknya kita sudah mempersiapkannya.

2. Dana darurat itu hal yang harus diprioritaskan

Saat ini, kita harus bisa mengenali skala prioritas keuangan kita. Masuk ke dunia pekerjaan memang menuntut kita untuk jadi mandiri dan bisa mengelola keuangan. Coba ketahui posisi kita sekarang ini. Misalnya kita punya hutang keluarga, coba hitung berapa jumlah hutang yang harus dibayarkan tersebut. Hutang merupakan salah satu prioritas yang harus kita selesaikan sebelum kita membangun dana darurat.

Saat hutang sudah selesai, atau kita tahu kapan selesainya (misalnya hutang tersebut ternyata dicicil), kini kita bisa move on ke dana darurat. Dana ini merupakan dana yang akan dipakai saat darurat. First jobber sekarang biasanya adalah karyawan yang masih dikontrak. Bayangin deh kalau kita nggak punya dana darurat, terus ternyata kita nggak diperpanjang kontrak. Pasti akan berat banget.

Dana darurat digunakan saat-saat genting seperti itu. Jadi, biasakan untuk menyisakan sebagian dari gaji kita untuk dialokasikan dalam pos keuangan ini, ya.

3 Nggak mau tahu soal asuransi

Iya, kita masih muda dan merasa kalau waktu kita masih sangat banyak. Padahal, kita kan nggak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Menjadi karyawan dalam sebuah perusahaan memang secara otomatis membuat kita punya asuransi BPJS kesehatan. Untuk itu, kita harus tahu seluk beluk atas asuransi tersebut.

Ada plus, ada minusnya juga, lho. Salah satu minus dari BPJS kesehatan adalah prosedur yang cukup rumit. Coba ketahui apa yang perusahaan kita sediakan, dan ketahui apa yang kita butuhkan. Kalau memang butuh asuransi swasta lainnya, kenapa nggak coba cari tahu terlebih dahulu? Ingat, lho. Sehat itu memang mahal.

4 Kena penyakit FOMO

Fear of missing out adalah salah satu penyakit yang sering dialami oleh first jobber. Karena takut nggak dianggep, takut nggak punya temen, kita sampai rela keluar uang berlebih buat bisa nongkrong bareng teman.

Pengin eksis itu nggak selalu salah, sih. Tapi kalau sampai berlebihan, bahkan sampai kita nggak bisa kontrol pengeluaran tersebut, maka mau gaji kita berapa pun, ujungnya pasti akan habis. Kalau udah terlanjur kena penyakit ini, ada baiknya kita mulai memilah soal apa yang penting buat kita dan mana yang kurang penting.

Jangan sampai karena kita pengin dianggap, kita sampai mengorbankan banyak hal yang sebenarnya merugikan buat diri kita sendiri.

5. Abai terhadap investasi dan dana pensiun

Kayaknya nggak usah lagi dijelasin pentingnya soal investasi. Iya, investasi itu ada beragam, lho. Tujuan dari investasi adalah untuk mendapatkan laba secara pasif. Yang artinya, tanpa kita harus berbuat apa pun, cukup menaruh uang di sebuah perusahaan tertentu, kita akan dapat untung.

Tujuan investasi nggak hanya sekedar cari untung, tetapi juga ada banyak manfaat lainnya. Misalnya, mengamankan kekayaan dari inflasi atau menyediakan dana pensiun buat hari tua nanti.

Kita kan, nggak kerja selamanya. Akan ada waktu dimana kita sudah nggak lagi bisa bekerja dan pengin menikmati hasil kerja keras kita. Dari keuntungan investasi, kita berharap kalau uangnya nanti bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan tujuan keuangan lainnya, misalnya dana pendidikan anak.

Nah, setelah tahu beberapa kesalahan di atas, kita jadi tahu kalau ternyata mengelola pendapatan dan pengeluaran itu. Tanpa kita menjadi seorang pengelola yang baik, maka upah yang kita terima akan jadi nggak maksimal. Nggak sedikit first jobber yang melakukan kesalahan dari segi finansial.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami