Sebagai anak Tuhan yakni orang Kristen, kita selalu diajar untuk super waspada dengan penyakit 'cinta uang.'
Dalam 1
Timotius 6:10 dikatakan bahwa , "... akar segala kejahatan ialah cinta
uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."
Kalau kita baca berulang kali dan renungkan, maka sebenarnya
duitnya itu nggak salah, karena sifat duit sangatlah netral, tapi yang
ditekankan adalah respon kita terhadap duit. Mau di jadiin sebagai apa dan seperti apa.
1. Uang bisa menjadi tuan yang jahat tapi bisa juga jadi hamba yang baik.
Yap. Kalau kita menjadikan duit sebagai mamon alias tuan kita,
maka duit bisa berfungsi sebagai tuan yang jahat banget, bisa membuat hati kita
tidak lagi murni, kita menyimpang dari kebenaran dan iman, serta bisa membuat kita hidup tersiksa.
Inilah yang harus kita perhatikan sebagai anak Tuhan. Jangan
sampai hati kita jadi nggak murni ya. Misalnya, melayani di gereja atau jadi
pembicara hanya karena uang, rela pindah gereja karena PK (Persembahan Kasih) di gereja A lebih
besar dari gereja lokal kita sendiri, atau mungkin bagi kamu yang pengusaha, nggak mau menutup toko meski hari Minggu karena takut omsetnya turun.
Sementara itu, uang juga bisa menjadi hamba yang baik. Memberkati orang lain dan membantu keluarga kita.
Jadi, semuanya tergantung pada responmu ya. Hati-hati dalam menggunakan uang.
2. Uang bisa mengkuatirkan, tapi tidak menghasilkan apa pun
Pernah nggak sih merasa kuatir dengan keuanganmu? Bahkan sampai nggak bisa tidur dan begadang hanya memikirkan kekuatiran besok.
Memang, uang bisa bikin kita kuatir apalagi kalau sudah butuh
uang urgent, tapi uang nggak bisa di buru. Ketika kamu kuatir dengan uang, maka kamulah yang rugi.
Matius
6:33 berkata, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Firman ini mengingatkan kita, bahkan dalam kekurangan kita
tetaplah fokus kepada Tuhan, dan percayalah bahwa semuanya akan ditambahkan
kepada kamu. Kamu akan dicukupkan, dan keajaiban-keajaiban akan selalu nyata dalam hidupmu.
Amsal
10:22 berkata, "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."
Sekali lagi, sikap kita terhadap uang bisa mengevaluasi hati
kita tentang siapa sebenarnya yang sedang kita sembah. Allah atau mamon? Sementara Alkitab bilang, nggak ada yang bisa mengabdi kepada 2 tuan.
Karena segala harta milik kita termasuk uang adalah miliknya
Tuhan, sekarang yuk belajar setia menjadi bendaharanya Tuhan di dunia ini, dengan :
1. Setia dalam mengatur dan mengelola keuangan.
Lukas 16:10-11 berkata, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?"
Mulai dari uang saku, hingga gaji. Semuanya harus bisa kita kelola dengan baik. Jika uang saku saja tidak bisa kita kelola, gimana ketika kita menjadi isteri atau pengusaha?
BACA JUGA : 5 Tips Menjadi Sukses Yang Sering Diabaikan Padahal Sangat PENTING
2. Bekerja untuk mendapat hasil
2
Tesalonika 3:10 berkata, " Sebab,
juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
Jadi, kalau kamu tidak bekerja maka kamu tidak makan. Kerja
bukan tentang kerja di kantoran saja, bahkan sebagai isteri atau anak yang
belum cukup umur, kamu harus kerja di rumah supaya mendapatkan hasil, apalagi kalau rumah kamu tidak ada pembantunya.
3. Memberi dan menaburlah
2
Korintus 9:10 berkata bahwa, "Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan
roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;"
Berkat keuangan itu ada 2 macam yaitu berupa benih dan juga
roti. Yang roti dipakai buat kebutuhan kita sementara yang benih untuk ditabur dan diinvestasikan.
Jadi ketika kamu menerima gaji, jangan dihabisin semua ya,
karena semua itu milik Tuhan, jadi bagi lah mana yang untuk roti dan untuk
benih. Ingat memberi persepuluhan dan menabur bagi lading yang membutuhkan.
Bagaimana? Siap untuk mengalami gebrakan keuangan dalam Tahun
ini dengan fokus kepada Tuhan, bekerja, mengatur keuangan, menabur dan memberi?
Ayuk, kita belajar sama-sama ya!