Bikin heboh masyarakat khususnya Kristen, sebuah pesan
yang berisi pengamanan polisi siaga 1 tiba-tiba bereda di pesan Whatsapp baik pribadi dan juga grup.
Pesan yang berisikan imbauan dari polisi tersebut berisi agar masyarakat tidak
membawa tas ke gereja, tidak turun sembarangan di depan gereja ketika naik gojek tersebut berhasil membuat beberapa warga khususnya Kristen kuatir.
Nggak cuma itu, ternyata pesan siaga 1 dari polisi tersebut, juga menghimbau para pelayan gereja, dan security gereja.
Pesan pengamanan polisi siaga 1 tersebut disebut-sebut berasal
dari Polda Metro Jaya. Sementara, setelah dikonfirmasi kepada pihak kepolisian, mereka mengatakan bahwa pesan tersebut tidak pernah dikeluarkan.
"Polda Metro Jaya nggak membuat (informasi tersebut). Itu
hoax," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jumat (18/10/2019).
Lebih lanjut lagi, Argo
mengimbau masyarakat supaya nggak percaya dan terprovokasi dengan isu yang
belum jelas kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dalam menjalankan aktivitasnya.
"Jangan mudah percaya berita-berita yang belum tentu benar," imbuh Argo.
BACA JUGA : Hadir 400 Peserta, PPGT Moria Tondon Angkat Tema Tentang Integritas di Hari Sumpah Pemuda
Begini nih isi pesan yang di maksud :
POLDA METRO JAYA Menginformasikan kepada seluruh MAPOLDA di Indonesia:
DISOSIALISASIKAN Pada seluruh umat dan Rumah Ibadah Gereja pada khususnya.
Dalam Kondisi Siaga 1 Kepolisian Republik Indonesia.
UNTUK UMAT GEREJA
1. Umat di minta untuk tidak membawa tas besar/ransel di ibadah minggu;
2. Sebisa
mungkin yang membawa sepeda motor untuk melepaskan helm atau Penutup kepala (Masker) ketika masuk ke halaman gereja.
3. Yang
memakai kendaraan online tidak di perkenakan naik/Turun penumpang di dalam area gereja atau di bahu jalan di depan gereja.
4. Peduli dengan siapa disamping kiri kanan anda, dengan datang kegereja dan memberi salama dengan umat yang duduk di samping kanan kiri anda.
UNTUK PELAYAN BERTUGAS
1. Bertugas di pintu kiri dan kanan, sebisa mungkin kenali umat gereja anda
2.
Perkecil ruang gerak. Dengan menutup pintu samping, jadi hanya pintu utama yang di buka.
3. Diharapkan semua rekan Majelis atau pelayan gereja melakukan tugasnya sesuai "Jadwal" dan bila berhalangan, supaya mencarikan pengganti agar komposisi yang bertugas sesuai Jumlah.
UNTUK SECURITY
1. Bahu jalan di depan Gereja harus "steril" dengan parkir Mobil
2. Pintu pagar gereja hanya dibuka, sebatas badan dan motor.
3. Masuk
ke ruang Ibadah hanya melalui "Pintu Utama" Gereja, yang dijaga oleh Presbiter bertugas atau Relawan yang piket.
4. Pintu
samping kiri Gereja ditutup, dan Security atau Relawan yang bertugas hanya membukanya bila dibutuhkan.
5. Jemaat
yang naik turun dari kenderaan pribadi atau Angkutan Umum dihimbau supaya jangan turun persis di depan gereja
6. Dihimbau kepada umat yang naik Gojek, agar jangan turun di depan Gereja
7. Jemaat
yang memakai motor, sebelum masuk gereja harus membuka helm dan penutup hidung (Masker)
Kapolda minta kewaspadaan semua umat dan gereja.
Ada-ada saja ya. Siapa sih yang iseng menulis berita seperti itu?
Nah, buat kamu yang sudah tahu, maka jangan mudah percaya
dengan pesan-pesan yang masuk di grup Whatsapp kamu ya. Coba cari tahu kebenarannya dulu dan pastikan supaya kamu nggak tertipu.
Kalau berita bohong dbagikan ke banyak orang begini, maka
bakalan riweh bukan? Yang ada, semua orang bakalan salah paham dan ricuh.
Jadi, yuk hati-hati ketika menerima pesan masuk di Whatsapp
kamu. Abaikan jika benar-benar nggak membangun apalagi cuma hoax.