Mayjen TNI Dr.dr.Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI baru saja dilantik menjadi Menteri Kesehatan (Menkes) menggantikan Nila Moeloek.
Kehadiran sosok pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada (UGM) ini di Kabinet Indonesia Maju periode kerja 2019-2024 memang hal yang
tak disangka-sangka. Pasalnya dia sempat menghadapi kontroversi soal metode pengobatan
stroke yang ia kembangkan atau yang dikenal dengan sebutan terapi cuci otak. Pasalnya, terapi ini dianggap melanggar kode etik kedokteran.
Terawan akhirnya dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) sejak 26 Februari 2018-25 Februari 2019 dan mencabut izin praktek dokternya.
Namun siapa sangka dibalik kontroversi metode cuci otaknya, Terawan
justru sudah banyak menyembuhkan pasien yang mengalami stroke. Selama menjabat sebagai
Kepala RSPAD Gatot Subroto, Terawan sudah banyak menyelamatkan nyata para prajurit TNI.
Karena hal itulah, banyak pihak yang memprotes tindakan pemberian
sanksi oleh IDI terhadapnya. Mereka menilai, harusnya bangsa menghargai kerja keras yang dilakukan oleh dokter Terawan dalam menyelamatkan nyawa banyak orang.
Terlepas dari kontroversi tersebut, kehidupan pribadi sang dokter ini ternyata begitu menarik. Sang dokter religius, begitulah julukannya. Dalam kehidupannya sehari-hari, penganut Kristen Protestan ini dikenal gak pernah lupa berdoa sebelum menangani pasiennya.
Kebiasaan ini ternyata menular dari hasil didika dari orangtuanya.
Terawan menjelaskan bahwa kebiasaan keluarga sejak kecil telah mendarah daging di dalam dirinya, termasuk kebiasaan berdoa dan mengandalkan Tuhan.
“Sejak lahir saya dibesarkan oleh keluarga yang religius. Bapak
ibu memang mendidik saya seperti itu, sehingga itu terbawa terus sampai
sekarang. Dan mereka selalu mengutamakan untuk kamu itu yang penting jadi orang
yang jujur saja, apa adanya yang kuasa pasti menjaga kamu. Yang penting kamu terus rajin berdoa,” jelasnya.
Salah satu tindakan dokter Terawan dalam mengandalkan Tuhan saat
sedang menangani pasien adalah selalu mengiringi proses pengobatan pasien dengan
memutarkan instrumen-instrumen rohani. Dia percaya bahwa dia hanyalah alat yang
dipakai Tuhan untuk menyembuhkan pasien. Sementara hasilnya ditentukan sepenuhnya oleh Tuhan sendiri. Keyakinan inilah yang selalu dipegang oleh dokter Terawan.
“Saya mengerjakan sesuai keilmuan saya yang diberikan yang
kuasa. Saya berikan hal yang terbaik untuk pasien dan ternyata diberkati Tuhan.
Jadi dia (pasien) bisa melihat dengan baik..Menurut saya (pasien sembuh) bukan
karena saya. Saya percaya Tuhan yang mengatur dan ayat yang sering menjadi pegangan saya ada satu jangan kuatir akan apapun juga,” terangnya.
“Karena itu
Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu
makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” demikian kutipan Matius 6: 25, yang selalu jadi pegangan dalam hidup dokter Terawan.
Selain dikenal sangat cinta Tuhan, Terawan juga adalah sosok yang
peduli. Sebagai dokter dia tak pernah membeda-bedakan pasien dari status ekonominya.
Bahkan dengan senang hati Terawan selalu membuka pintu bagi pasien yang tidak mampu untuk mendapatkan pengobatan yang layak.
“Banyak orang yang menjalani tindakan (pengobatan) dan tidak semua harus membayar. Saya percaya pada jalan Tuhan,” ungkapnya.
Dengan teladan kebiasaan, keyakinan dan namanya yang sudah dikenal di banyak kalangan pejabat maupun masyarakat mancanegara, dipastikan menjadi nilai
plus yang dicatat oleh Presiden Jokowi dalam mempercayakannya menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Bukan berarti jabatan ini ringan. Karena di Kementerian Kesehatan
sendiri ada banyak pekerjaan rumah yang sedang menanti untuk dibereskan. Dan semoga
dengan segala kemampuan dan keyakinannya akan penyertaan Tuhan, dokter Terawan bisa mengemban tugas ini dengan baik.
Untuk lebih tahu soal biografi lengkap dokter Terawan Agus Putranto, bisa dibaca di bawah ini:
PROFIL
Nama Lengkap: Terawan Agus Putranto
Tempat Tanggal Lahir: Yogyakarta, 5 Agustus 1964
Istri: Ester Dahlia
Anak: Abraham Apriliawan
PENDIDIKAN
S1, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), 1990
S2, Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, 2004
S3, Doktor Fakultas Kedokteran, Universitas Hassanuddin (Unhas), Makassar, 2013
KARIER
dokter tahun 1990
Tim Dokter Kepresidenan, 2009
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia
Ketua World International Committee of Military Medicine
Ketua ASEAN Association of Radiology
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot
Soebroto, 2015-sekarang
Anggota, Akademi Ilmu Pengetahuan Yogyakarta (AIPYo), 2016