Siasati Permasalahan Anak Muda Yang Depresi, Uskup dari Gereja London Berkata Begini!

Internasional / 21 October 2019

Kalangan Sendiri

Siasati Permasalahan Anak Muda Yang Depresi, Uskup dari Gereja London Berkata Begini!

Naomii Simbolon Official Writer
3165

Beredarnya berita artis dan orang-orang terkenal bunuh diri karena depresi tentu saja membuat semua orang harus hati-hati, apalagi orangtua yang memiliki anak.

Sebagai orangtua dan gereja Tuhan, kita memang harus melakukan sesuatu untuk menghadapi ini. Hal ini juga dikatakan oleh Uskup Agung Canterbury yang dikutip dari Christiantoday.

Menurutnya, nggak cuma menghadapi tapi kita juga harus memahami masalah anak-anak remaja tersebut hingga anak-anak remaja yang bermasalah kesehatan mental tidak terus menerus bertambah.

Children's Society melaporkan bahwa hampir seperempat juta yakni dari usia 10-15 tahun anak tidak bahagia dengan kehidupan mereka, sementara angka lainnya mengatakan bahwa satu dari delapan anak remaja dipengaruhi oleh masalah kesehatan mental.

Pada tanggal 18 Oktober yang lalu, dalam sebuah konferensi tentang kesehatan mental di Istana Lambeth di London, Uskup Agung Justin Welby menulis di Guardian bahwa sesuatu yang besar mulai bergeser jadi harus lebih banyak hal yang harus dilakukan untuk mendukung anak-anak dan kaum muda.

"Kami, sebagai masyarakat perlu berupaya memahami masalah yang dihadapi anak-anak dan remaja. Kita harus mulai dengan mendengarkan anak-anak dan remaja ketika mereka memberitahu kami tentang masalah ini, ketika mereka berbicara tentang tekanan pada citra tubuh, ketakutan mereka mengenai kejahatan dan keselamatan, dan tekanan media sosial dan kekhawatiran tentang perubahan iklim, " kata Uskup Agung tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa salah satu hal yang mencegah anak-anak mendapatkan bantuan adalah stigma.

"Meskipun kami sudah berusaha untuk menghilangkan stigma seputar kesehatan mental,  tetap saja ada jalan yang harus ditempuh, terutama jika kondisi tersebut benar-benar menakutkan. Berbagai hal sudah berubah, tapi mereka yang menderita penyakit mental masih bisa merasa dikucilkan, dihakimi dan juga disalahpahami loh," katanya

Uskup Agung memiliki putri yang bernama Katharine Welby-Roberts, dan dia sering sekali bercerita tentang perjuangannya dengan depresi, dan ketika dia berusaha mengatasi, tekanan tambahan malah muncul dari media sosial yang dimana anak muda merasa seolah-olah paling jago, paling tampan dan pergi liburan dengan cowok-cowok tampan mereka.

Sementara untuk putrinya, dia masih melihat harapan untuk selalu bahagia, Uskup Agung mengatakan bahwa ada banyak anak diluaran sana yang nggak bahagia. Sehingga itu, dia menyarankan supaya menangkal masalah anak-anak muda tersebut dengan bersikap jujur kepada mereka mengenai pengalaman di masa lalu dan memberitahukan bahwa masih ada harapan yang lebih realistis untuk kehidupan mereka.

BACA JUGA : Setelah Melakukan Aksi Protes, 3 Gereja di Algeria di Tutup Paksa Oleh Pemerintah!

"Mari kita akui gimana perasaan kita ketika segalanya nggak berhalan sesuai keinginan kita, kita semua yang kita miliki hilang, kita putus asa dan sendirian. Aku rindu agar kita memecahkan perbedaan itu sehingga anak -anak mau diajak bicara bahkan ketika mereka mengalami kesulitan," katanya.

Dia juga menyimpulkan dan menantang gereja untuk menjadi sebuah komunitas yang ramah dan menyambut anak-anak muda dengan masalah mereka, perasaan mereka dan siapapun mereka.

"Untuk memastikan anak muda mau berbicara kepada orang lain, seperti teman kerabat dan kita sendiri, maka kita harus berupaya melangkah dan berada di sana bersama mereka, “ katanya.   

Inspirasi banget ya keterangan Uskup. Mungkin kita bisa melakukan ini dan berdiri serta menjadi berkat buat banyak orang yang membutuhkan kita.

 

 

Sumber : christiantoday
Halaman :
1

Ikuti Kami