Pemerintah China memindahkan paksa orang-orang Kristen dari gedung
Gereja Yesus Sejati di provinsi Henan lantaran dituduh melakukan praktik keagamaan ilegal. Kemudian rumah ibadah mereka dihancurkan tanpa belas kasihan.
Hal ini dilakukan oleh sebanyak 1000 personel keamanan, termasuk pihak kepolisian.
Marco Respinti, pemimpin dari sebuah media yang berbasis di Italia
menyampaikan kepada Fox News bahwa tindakan kekerasan ini bukanlah hal yang
baru terjadi di China. Hal serupa juga dialami oleh Gerakan Tiga-Diri Patriotik, sebuah gereja Protestan yang sudah dilegalkan negara.
“Seribuan orang yang berada di dalam gereja, berusaha membela
hak-hak mereka yang dihapuskan dan diserang secara tiba-tiba, hal itu
benar-benar sebuah mimpi buruk, dan tidak menunjukkan sesuatu yang baik di mata
orang percaya. Kami pikir ini adalah awal dari langkah terakhir penganiayaan terhadap
kelompok minoritas oleh Partai Komunis Tiongkok (PKC),” kata Respinti dalam pernyataannya.
Dia menilai penganiayaan yang dialami orang Kristen China adalah ancaman nyata dari negara.
Sebuah penelitian menunjukkan peraturan baru tentang keyakinan yang disahkan pada tahun 2018 justru memperburuk keadaan kaum beragama.
Pada 22 Juni 2019 lalu, sebanyak 200 jemaat Gereja Yesus Sejati
dikejutkan dengan serangan dari 60 pejabat daerah. Diretur Biro Urusan Agama, yang
memimpin serangan itu, mengklaim kalau gereja tersebut terlibat dalam penggelapan dana dan menuduh kalau gedung gereja itu ilegal.
Saat jemaat gereja menolak untuk meninggalkan gereja, pihak kepolisian akhirnya bertindak sepihak dengan menghancurkan gedung gereja pada 26 Juli.
Baca Juga:
Gara-gara Berdoa di Taman, 20 Orang Kristen China Ini Ditangkap
Lari Dari China, Keluarga Kristen Ini Ungkapkan Orang Kristen Tak Aman Lagi Disana
Pada bulan Agustus lalu, delapan pemimpin gereja dan 13 jemaat ditangkap dengan tuduhan pelanggaran hukum.
“Partai Komunis akan memakai segala cara untuk mencapai tujuannya,”
kata Respinti.
Saat ini, gereja itu sudah kosong dan halamannya dipenuhi dengan
rerumputan yang dulunya dipenuhi dengan tanaman dan pepohonan.