Pernyataan Presiden Amerika Donald Trump mengundang kontroversi.
Banyak netizen yang menyindir Trump setelah menyatakan dirinya sebagai ‘The
Chosen One’ (yang terpilih, red) setelah ditanyai soal negosiasi perdagangan antara Amerika dan China pada Rabu, 21 Agustus 2019 kemarin.
“Saya yang terpilih. Harus ada yang melakukannya. Jadi saya mengambilalih
China. Saya mengambilalih perdagangan China. Dan tahukah Anda? Kita pasti menang,” katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa terpilih dia sebagai Presiden Amerika
tak terlepas dari dukungan. Sehingga dia perlu melakukan pekerjaannya dengan baik. Hasilnya, dia mengaku sudah melakukannya.
“Saya ditempatkan di sini oleh orang-orang untuk melakukan
pekerjaan dengan baik. Dan itulah yang saya lakukan. Dan tidak ada yang melakukan pekerjaan seperti yang pernah saya lakukan,” lanjutnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Trump juga me-retweet komentar
dari penyiar radio konservatif Wayne Allyn Root, dimana dirinya mengaitkan pernyataan Donald Trump sebagai ‘Raja Israel’ dan ‘Kedatangan Mesiah yang Kedua Kali’.
Retweet ini pada akhirnya berbuntut panjang. Banyak pihak yang
melontarkan komentar terkait klaim Trump sebagai ‘The Chosen One’ dan juga seorang ‘Mesiah’.
Senior Media Reporter CNN, Oliver Darcy pun menanggapi pernyataan
tersebut. Katanya, “Masih mencoba membungkus kepalaku dengan bagaimana Fox menutupi
Obama saat dia berhenti, menatap ke langit dan menyatakan dirinya ‘yang terpilih’”
Komentar serupa juga ditimpali oleh pemeran Kapten Amerika Chris
Evans. “Kalau Barrack Obama menatap ke atas langit dan berkata aku adalah ‘yang
terpilih’, bahkan hanya sekadar candaan, semua orang di Fox News akan terlihat seperti mengintip ke dalam Tabut Perjanjian.”
Sementara Pendeta Megachurh asal Texas, Robert Jeffress membela sahabatnya itu dan meyakinkan semua orang bahwa maksud sang presiden bukanlah demikian.
“Sebagai teman Presiden Trump, saya bisa meyakinkan audiens bahwa
dia tidak berpikir menjadi mesias. Dia tidak melihat dirinya sebagai Mesias.
Dia menjalankan komitmen yang disampaikannya di tahun 2016 bahwa dia akan
menjadi pembela Israel yang hebat dan taka da presiden yang lebih pro-Israel daripada Donald Trump,” kata Jeffress.
Dia tak menyangkali hal itu karena Trump menjadi populer di Israel. Saat dirinya sedang berada di Yerusalem, banyak orang berkata bahwa mereka menyukai Trump dan bahkan menyebutnya sebagai ‘presiden kami’.
Baca Juga:
3 Website Ini Banyak Jebak Orang Kristen, Berisi Ayat Alkitab Meski Sebenarnya Sekte Lain
Pendeta Meksiko Ditembak Waktu Lagi Khotbah, Pelakunya Ternyata Kelompok Ini…
Sementara evangelis Shane Cliaborne menyalahkan Trump dan tidak mengakui bahwa dia adalah pilihan Tuhan.
“Waktu @Franklin_Graham & yang lain mengatakan bahwa
Tuhan campur tangan dalam pemilihan terakhir untuk membantu Trump menjadi Presiden,
mereka membantu menciptakan pernyataan mesiasnya yang kompleks. Ini adalah bentuk
pemujaan Kaisar seperti yang terjadi di abad pertama. Tegurlah, dalam nama
Yesus! Yesus adalah Tuhan, Trump tidak,” tulis Caliborne dalam twitternya.
Trump memang bukan satu-satunya presiden pertama yang dikaitkan
dengan pernyataan mesianis. Sebelumnya Presiden Barrack Obama juga disebut-sebut
sebagai mesias kedua yang akan datang.