Selama 7 tahun Gereja Kristen Indonesia yakni GKI Yasmin Bogor
dan HKBP Filadelfia Bekasi melakukan ibadah gabungan di depan Istanan Bogor.
Tepat Minggu (18/08/19) mereka melakukan ibadah lagi untuk ke-200 kalinya
sambil melakukan upacara bendera dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Selama 7 tahun, para jemaat berharap pemerintah memenuhi hak mereka untuk bisa melakukan ibadah di gereja masing-masing.
"Tujuan kita tentu agar kelompok terdiskriminasi dan
korban intoleransi seperti jemaat HKBP Filadelfia dan GKI Yasmin juga dapat
memperoleh haknya untuk menyelenggarakan ibadahnya di gereja masing-masing yang
sampai sekarang belum bisa dipakai," Kata Jayadi Damanik sebagai
koordinator Pelaksana Kegiatan Ibadah Jamaah GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi kepada cnn Indonesia.
Ternyata ibadah ini sudah dilakukan sejak tahun 2012, persis semenjak akses beribadah di gereja masing-masing dicabut.
"Yang pertama bahwa sekali dua minggu sejak Februari 2012
kita melakukan ibadah disini. Hari ini berketepatan ibadah ke-200 yang
bertepatan juga perayaan hari raya kemerdekaan RI yang ke-74, jadi kami juga akan melakukan upacara bendera," ujar Jayadi
Meski sudah dilakukan selama bertahun-tahun, tampaknya kedua
gereja ini masih terus gigih dan berharap pemerintah benar-benar mau memenuhi hak mereka.
Dari unggahan foto di cnnIndonesia, para jemaat tampaknya
sangat tentram dan serius dalam melakukan ibadah. Telihat para jemaat
berpakaian rapih, ada yang pakai baju adat ada juga yang pakai baju casual.
Karena mereka akan upacara juga, beberapa jemaat tampak memegang bendera kecil dan bendera besar yang sudah terpasang.
Nggak hanya itu, terlihat juga seorang pendeta yakni Harley
Pattianakota dari Gereja Kristen Pasundan (GKP) yang memimpin ibadah tersebut.
Dia berdiri di depan podium yakni di depan para jemaat dan dibawah sebuah tenda kecil.
Meski suasana begitu terik, jemaat tetap begitu antusias
menyanyikan lagu pujian dan diikuti dengan lantunan alat musik. Beberapa dari mereka menggunakan payung demi melindungi diri mereka sendiri.
Setelah selesai ibadah, jemaat tidak langsung pergi. Mereka
bersama-sama melakukan upacara bendera yang dimpimpin oleh Wakil Ketua Komnas Perempuan yakni Budi Wahyuni.
Seperti upacara pada umumnya, jemaat menyanyikan lagu Indonesia raya, mengheningkan cipta serta bersama-sama membaca UUD serta naskah proklamasi tahun 1945.
BACA JUGA :
Indahnya Sebuah Perbedaan. Gereja Ini Rela Undur Waktu Ibadah Demi Kelancaran Idul Adha!
Dengan kegiatan dan ibadah yang dilakukan oleh jemaat gereja
ini, mereka berharap pemerintah benar-benar serius dalam menindaklanjuti dan
memenuhi hak-haknya mereka bisa melakukan ibadah setiap hari Minggu di gereja masing-masing.
"Bisa dibayangkan, ibadah yang ke 200 kali setiap dua
pekan sekali. Ini berarti sudah lebih tujuh tahun terjadi. Kebebasan beragama
itu diatur oleh konstitusi. Pemerintah harusnya segera wujudkan hak-hak mereka
untuk berkeyakinan, dan hapuskan diskriminasi pilihan beragama dan berkeyakinan," ucap Budi.
Sebenarnya, pada tahun 2011, kedua gereja ini sudah
memenangkan putusan hukum dari Mahkamah Agung terkait hak izin membangun dan
menggunakan gereja. Namun yang menjadi masalahnya adalah, aksi pemutusan
tersebut sama sekali nggak ditidaklanjuti oleh Walikota Bogor dan juga Bupati
Bekasi dan jemaat hanya bisa berharap bantuan dari pemerintah sehingga hak ini terpenuhi.
"Harapan saya pemerintah daerah dan pemerintah pusat
berkenan hatinya tergugah supaya kita semua bisa menikmati suka cita tentang
kemerdekaan ini, dengan memenuhi hak kami untuk membangun gereja kami," kata Jayadi sebagai koordinator penyelanggara acara.
Kesimpulan :
Sebagai warga negara Indonesia, terutama Kristen siapa sih
yang ingin melihat kejadian seperti ini terus menerus terjadi bagi bangsa kita khususnya gereja Tuhan?
Indonesia kan baru saja merayakan HUT alias kemerdekaan yang ke-74. Harusnya kemerdekaan pun dialami oleh-oleh kelompok minoritas seperti GKI dan juga HKBP.
Mari kita bagikan artikel dan berita ini, supaya pemerintah
benar-benar melihat kaum minoritas dan peka terhadap gereja. Mari berdoa bagi
pemerintah, walikota dan juga Bupati supaya menindaklanjuti peristiwa ini dan
memenuhi hak gereja.
Meski berbeda, tetapi setiap umat beragama di bangsa ini tentu
saja memiliki hak untuk memeluk agama masing-masing dan melakukan ibadah. Jadi,
semoga sikap toleransi dan keadilan di
tegakkan atas bangsa kita ini ya dan semoga GKI dan HKBP Bekasi secepatnya
mendapatkan jawaban dan tindaklanjutan dari walikota maupun bupati
masing-masing daerah. Amin.