Ternyata Marty Sampson,
worship leader sekaligus penulis lagu rohani yang baru-baru ini trending
lantaran mengungkapkan bahwa ia benar-benar kehilangan imannya, kini kembali
dan mengklarifikasi bahwa sementara ini dia tidak 'meninggalkan' kekristenannya
melainkan dia hanya sedang mengalami sebuah kegoyahan.
Sampson yang merupakan salah
satu penulis lagu Hillsong United tersebut menaggapi artikel Christian Post
yang berjudul “Reaching out to a Hillsong leader who is renouncing his
faith." Dia menekankan bahwa sejujurnya dia ingin sekali mendapatkan
jawaban atas pertanyaannya.
Dia juga mengaku sedang
bergumul terhadap banyak hal mengenai kepercayaannya yang tampaknya membingungkan
dibandingkan dengan moralitas manusia pada umumnya.
"Jika kebanyakan umat
manusia punya pilihan, bukankah kita akan menyingkirkan dunia dari momok
kanker? Atau mungkin penyakit lainnya? Lantas, kenapa Tuhan tidak melakukan hal
seperti itu? Tentu saja ada jawaban untuk pertanyaan itu kan, tetapi mayoritas
kehidupan orang Kristen pada umumnya nggak dihabiskan untuk mempertimbangkan
hal-hal ini. Pertanyaan seperti ini tetap berada dalam keranjang yang sangat
sulit," tulis Sampson.
Artis yang sudah bersama-sama
dengan Hillsong sejak berusia 16 tahun ini mengklarifikasi bahwa dia tidak akan
mengatakan bahwa dia "meninggalkan' imannya tapi dia mengatakan bahwa dia
sedang dalam keadaan yang goyah.
"Saya sudah bahkan terus
menerus menganalisis argumen para pembela Kristen dan juga para cendekiawan
Alkitab yang terkenal, dan pikiran saya cukup terbuka dalam mempertimbangkan
argumen dan pendebat dari para ateis serta dari agama lainnya. Jika kebenaran
itu benar, itu akan tetap demikian terlepas dari gimana pun pemahaman saya
tentang hal itu. Jika saya mencarinya, kebenaran itu pasti akan terlihat
semakin jelas. Ibarat memeriksa berlian, semakin kita melihat maka kualitas
berlian tersebut semakin jelas. Karena saya masih bernafas, jadi saya masih
terus belajar," katanya.
Terlepas dari sejarah
hidupnya yang sangat panjang dengan Gereja Hillsong, Sampson menekankan bahwa
pendapatnya itu adalah pikirannya dan miliknya sendiri, dan itu tidak mewakili pemikiran
dari gereja mana pun.
"Jika ada sesuatu yang
pernah saya terima dari Hillsong, itu adalah dukungan dan kesempatan untuk
mengikuti pikiran saya sendiri dan mereka selalu mengajar apa yang saya anggap
sebagai doktrin pentakosta yang sehat. Kamu nggak bisa memberikan pendapat yang
berbobot sebelum mendidik diri sendiri dengan baik. Jadi, ini adalah jendela ke
sebuah proses pemikiran saya saat ini," pungkas Sampson.
Nggak hanya di luar negeri di
kalangan Kristen di Indonesia pun, Sampson menjadi berita utama yang banyak di
bicarakan.
Ya, hal itu bermula sejak dia
menulis caption di Instagramnya dan berkata," Saya benar-benar kehilangan
kepercayaan saya, dan itu sama sekali tidak menganggu saya. Seperti yang
mengangguku sekarang nggak ada apa-apanya. Saya merasa bahagia sekarang, begitu
damai dengan dunia. Dan ini benar-benar gila." Sayangnya, postingan
tersebut sudah dia hapus.
BACA JUGA :
Menyusul Harris, Penulis Lagu Hillsong Ungkapkan Tak Lagi Percaya Pada Kristus
Saat Keraguan Mencoba Mengguncangkan Imanmu, Hadapi Dengan Cara Ini!
Nggak hanya menulis seperti
itu, penulis lagu All I Need Is You ini
juga menyebut Alkitab penuh dengan kontradiksi, serta menyamakan agama
Kristen dengan agama lainnya.
"Yang saya tahu adalah
apa yang benar bagi saya sekarang ini bahwa agama Kristen sepertinya sama
seperti agama lainnya, saat ini," pungkasnya.
Dalam Christian Post-op-ed, Michael
Brown mendorong Sampson untuk tidak takut menanyakan apa saja dan mengikuti
kebenaran yang dirasanya benar.
"Jangan takut untuk
menanyakan pertanyaan yang jujur dan juga mengikuti ke mana arahnya
kebenaran."
'Saya sudah melakukan itu
selama 47 tahun lebih, saya ditantang oleh para rabi ketika awal-awal dimana
saya menjadi orang yang percaya dan saya juga sudah melakukan semua studi
akademis di institusi sekuler saya. Sebagai hasilnya, saya mencintai Tuhan
dengan sepenuh hati dan dengan seluruh pikiran saya. Dia adalah Tuhan yang
benar, dan FirmanNya adalah kebenaran. Jadi jangan takut untuk menanyakan
pertanyaan yang jujur dari hati kamu dan mengikuti ke arah mana kebenaran itu
mengarah. Jangan lakukan itu secara dangkal dan pastikan untuk mencari Tuhah
lebih dahulu dan terutama. Serta marilah kita berdoa untuk pertobatan,
pemulihan Marty dan banyak hal lainnya," tulisnya.
Menanggapi tulisan tersebut
dan komentar dari banyak orang, Sampson hanya berkata bahwa dia benar-benar
ingin jawaban. Tampaknya dia benar-benar ingin mengalami dan mengetahui
kebenaran sejati itu.
Kisah ini menjadi sebuah
perenungan bagi kita orang Kristen ya. Bukan untuk menghakimi tapi melihat
kembali jauh ke kedalaman hati kita sebagai orang Kristen. Apakah kita benar-benar
mengenal Allah dengan baik dan benar atau tidak.
Daniel 11:32: “Dan
orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai
murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap
kuat dan akan bertindak.”
Ayo, kita berdoa untuk Marty
dan semua orang-orang Kristen di dunia ini supaya semakin dipenuhi dengan Roh
Tuhan dan mengenalNya dengan baik, termasuk diri kita sendiri. Amin!
Baca juga :
Mengapa Mereka Meninggalkan Imannya?
Sumber : christianpost/ jawaban