Preman Sadis Dilumpuhkan Tuhan
Lusiana Official Writer
Bagi sebagian besar orang, uang menjadi tolak ukur sebuah
kesuksesan. Sebab itu tidak heran, ada orang-orang yang mencari uang dengan
menghalalkan segala cara. Begitu juga Alfaro Aluseda. Demi mendapat uang, ia
menjadi preman sadis yang tidak segan melukai para korbanya. Tidak ada lagi
yang membuat Alfaro takut. Bahkan keluar masuk penjara sudah menjadi hal yang biasa baginya.
Alfa bahkan didukung kekasihnya, karena cintanya Vhyra menurut.
Saat itu Alfa baru keluar dari penjara dan bertemu dengan teman-teman lamanya,
mereka merencanakan merampok di sebuah komplek rumah sebagai targetnya. Namun,
perampokan malam itu tidak berjalan mulus. Si pemilik rumah terbangun dan berteriak-teriak minta tolong. Alfa yang
saat itu panik, ia langsung memukuli perempuan itu hingga tak sadarkan diri. Ia kemudian melenggang pergi bersama dengan komplotannya.
Tidak disangka-sangka, kejadian itu ternyata membuat mereka
menjadi buronan polisi. Enggan untuk masuk lagi ke dalam penjara, Alfa dan
Vhyra mulai berpindah-pindah tempat tinggal, menghindari kejaran polisi.
Hingga akhirnya mereka memutuskan keluar dari Manado dan merantau ke Jakarta,
tinggal di rumah teman mereka. Karena sangat mencintai Alfa, Vhyra terpaksa
bekerja sebagai penari striptis demi memenuhi kebutuhan mereka. Sementara Alfa hanya berfoya-foya dan mabuk-mabukan bersama dengan teman-temannya.
Sampai suatu kali Alfa merasakan dadanya sangat sesak hingga
pingsan. Vhyra langsung membawanya ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa
penyakit Alfa saat itu parah. Dalam kesakitan itu, Alfa menjadi sangat ketakutan. Disitulah Alfa tiba-tiba mendengar suara: “Cari aku, maka kamu akan hidup.”
“Saya yakin kalau suara itu adalah suara Tuhan, karena suara itu membangkitkan iman saya.”
Alfa langsung meminta kepada Vhyra untuk pergi ke gereja agar
didoakan oleh Pendeta. Saat Bapak Pendeta mendoakannya, saat itu juga, ia
merasakan damai sejahtera, beban pikirannya dilepaskan, ketakutannya hilang, dan ada kerinduan yang sangat besar untuk berubah.
“Dulu saya berpikir uang itu adalah segalanya dalam hidup saya.
Tapi setelah saya bertobat, saya dipulihkan dan terima Yesus, ternyata saya
salah. Di dalam pemikiran saya, yang dulu saya lakukan adalah sia-sia dan saya
mulai sekarang melangkah untuk hidup yang baru, hidup yang benar, bekerja dengan tangan yang benar,” kata Alfa dengan penuh semangat.
“Secara manusia seorang Alfa itu tidak mungkin berubah, tapi
karena Tuhan, Tuhan sanggup mengubahkan. Bahkan seorang yang hancur sekalipun, Tuhan sanggup mengubahkan dan memulihkan,” ujar Vira menambahkan.
Mukjizat Tuhan tidak berhenti sampai disitu saja. Setelah kembali
ke Manado, Alfa seharusnya mendekam lagi di penjara karena kasus
perampokan sebelumnya. Secara ajaib, si pelapor tiba-tiba mencabut tuntutannya.
Alfa dan Vhyra berusaha hidup seturut kebenaran Firman Tuhan. Kini Alfa dan
Vhyra sudah menikah dan memiliki satu orang anak. Sukacita dari Tuhan
hadir ditengah-tengah keluarga kecil mereka.
Halaman :
1