Siapa sangka pendeta asal Nabire Barat, Papua ini secara
khusus membuka sebuah ruang pertemuan untuk menjangkau anak-anak jalanan yang diberinya nama ‘Café Rohani’.
Pendeta dari Paroki Santo Yosep, Pater Injonito Gerry da Krus
SCH.P ini mengaku telah membuka kafe ini beberapa waktu lalu. Saat ini, kafe tersebut
digunakan sebagai tempat untuk membina anak-anak jalanan yang mereka jangkau. Bersama
anak-anak muda Katolik lainnya, pendeta Pater pun membuat beragam kegiatan
positif bagi anak-anak muda. Seperti halnya membuat jadwal diskusi bersama, menyetel lagu-lagu rohani, mendengar firman Tuhan dan bahkan memutar film rohani.
Dengan keberadaan Café Rohani itu, dia berharap anak-anak muda
Katolik mendapat banyak ilmu yang berguna untuk membentuk mereka menjadi pribadi yang berguna bagi lingkungannya.
“Kami membuka Café Rohani di sini sejak beberapa waktu lalu. Saya di sini tidak sendirian, tetapi selalu dibantu oleh orang muda Katolik (OMK) dalam memberikan pelayanan dan pembinaan rohani, karena saya pikir anak jalanan itu butuh nilai-nilai rohani serta kasih sayang dalam kehidupan mereka,” katanya.
Baca Juga:
Bangun Persatuan, Provinsi Jateng Rencana Buat Pengelolaan Rumah Ibadah Lintas Agama
Berang Wilayahnya Dijadikan Wisata Halal, Gubernur NTT Ancam Usir Pihak Pendatang
Seperti diketahui, kafe ini berlokasi di aula Paroki Nabire
Barat dan dibuka setiap akhir pekan. Kegiatan inipun ternyata bukan hanya dihadiri
oleh anak muda Katolik. Tapi rupanya anak muda dari gereja Protestan pun justru mau bergabung.
Sejak kafe ini dibuka, tercatat sebanyak 30 anak jalanan ikut
bergabung di sana. Mereka setiap hari bahkan tidur dan ikut dalam beberapa kegiatan di Paroki St Yosep tersebut.
Auleman Yatipai, salah satu anak jalanan yang menjalani
pembinaan di sana mengaku betah berada di sana. Dia menuturkan sejak ikut dalam
kegiatan pembinaan di Café Rohani, Auleman yang sebelumnya bekerja sebagai pencuri, kini mengalami perubahan drastis dalam hidupnya.
“Aku dulu pencuri. Tidak kebal gereja. Setiap hari aku di
jalanan. Aku macam mau muntah kalau lihat Pastor dan Gereja. Tapi, sekarang aku sudah disadarkan oleh Gereja dan Pastor dengan kegiatan pembinaan di sini,” katanya.
Sementara beberapa dari anak jalanan ini bahkan sudah
dipercayakan untuk ambil bagian dalam pelayanan hari Minggu di gereja. “Ya,
itulah warna warni kehidupan. Karena semua orang dilahirkan normal dan tidak
berdosa, hanya saja perilaku dan kasih sayang orangtua itu yang menjadi dasar dalam kehidupan mereka,” kata Pater.
Sementara Sekretaris Kafe Fransiskus Tatogo menyampaikan bahwa
tujuan utama dibentuknya kafe tersebut adalah untuk memperkenalkan Yesus kepada
semua generasi. Hal ini mereka wujudkan dengan membuat beragam kegiatan rohani positif
yang membangun kerohanian anak-anak muda yang ikut bergabung.
Bagaimanapun juga, kita bisa katakan bahwa tindakan Pendeta Pater
dan anak-anak muda ini adalah salah satu langkah riil untuk membawa generasi muda
kepada Tuhan. Sama seperti diperintahkan dalam amanat agung Matius 28: 18-20.