Di suatu pagi, seorang
pria datang ke toko bunga yang terbaik di kota itu. Dia akan membeli rangkaian
bunga untuk isterinya yang sedang berulang tahun. Setelah beberapa saat
memilih, akhirnya didapatkan satu yang istimewa dan harganyapun cukup mahal.
Sambil merenungkan kata-kata apa yang akan ditulis di kartu ulang tahun, pria
tersebut mengamati seorang anak berpakaian sangat lusuh sedang mengamat-amati
sebuah guci yang berisi puluhan bunga mawar yang cantik. Anak tersebut
kelihatan begitu serius mengamatinya.
Secara spontan Pria
tersebut bertanya....."Kamu ingin membeli bunga itu nak?".
Jawab anak itu
"Iya Om saya ingin sekali memberikannya untuk ibu saya, tetapi harganya
pasti mahal dan saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membelinya".
"Kalau kamu
memang mau, ambillah beberapa tangkai Nak!" ujar Pria itu.
Anak kecil itu tidak
menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sambil mengucapkan terima kasih dan
memberikan salam, dia mengambil 3 tangkai mawar yang terbaik lalu bergegas
pergi.
Pria tersebut merasa
puas bisa menyenangkan hati anak itu. Diapun segera pergi setelah membayar
semuanya dan memastikan bahwa bunga tersebut segera dikirim saat itu juga. Baru
sekitar tiga ratus meter berlalu dari tempat itu, sang Pria melihat anak kecil
yang tadi, berlari-lari kecil dengan riangnya di pinggir jalan. Pria tersebut
segera menghentikan mobilnya. Lewat kaca pintu mobila yang dibukanya dia
menawarkan tumpangan.
"Kamu mau ke arah
mana?".
"Ke sana
Om!", sambil menunjukkan arah yang ditujunya.
"Ooh....kalau
begitu kita searah, masuklah!" seru pria itu sambil membukakan pintu.
Kira-kira 10 menit
perjalanan, tiba-tiba anak itu minta berhenti di tempat yang sunyi yang dikiri
kanan jalan itu tidak berdiri rumah barang satupun.
"Om saya mau
turun di sini saja, terima kasih atas kebaikan Om... hati-hati di jalan"
katanya.
"Loh rumah kamu
yang mana? Ini kan tempat pemakaman!,” sahut pria itu.
"Iya, tempat ini
memang tujuan saya, di sebelah sana adalah makam ibu saya. Saya mau berikan
bunga mawar ini supaya ibu damai di surga," kembali anak kecil itu
menimpalinya.
Pria tersebut
ternganga melihat seonggok makam yang tanahnya masih merah, menunjukkan bahwa
itu adalah makam yang baru.
Tanpa buang waktu lagi
pria itu memacu mobilnya, kembali menuju ke toko bunga. Dia membatalkan
pengiriman bunga pesanannya dan langsung membawanya sendiri dengan suatu
harapan dia masih bisa menjumpai isterinya di rumah dalam keadaan hidup.
Sesampai di rumah terlihat isterinya sedang memasak. Pria tersebut sambil
menangis langsung memeluk isterinya sambil memberikan karangan bunga istimewa
sebagai hadiah terindah di hari istimewanya.
Apa yang kita bisa
pelajari dari kisah ini?
Minimal ada dua hal, pertama
kadangkala kita lupa waktu yang kita luangkan untuk orang yang kita kasihi
adalah lebih berharga dari apapun yang kita kerjakan, tidaklah cukup untuk
hanya mengatakan hubungan itu penting; kita harus menginvestasikan waktu dalam
hubungan selagi sempat. Dan kata-kata saja tidak ada artinya.
1 Yohanes 3:18,
berkata, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Kedua, ingatlah kita
tidak tahu berapa lama lagi kita hidup, berapa lama lagi kita memiliki
kesempatan untuk mengekspresikan kasih. Alkitab berkata dalam Galatia 6:10 :
"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat
baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."
Amsal 3:27,
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,
padahal engkau mampu melakukannya."
Amsal 3:28, Janganlah
engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan
kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu."
Jika kamu ingin mengekspresikan kasih kepada seseorang sebaiknya lakukanlah sekarang. Selamat mengasihi!
Sumber : Jawaban.com