Sebuah Karangan Bunga Untuk Istriku Tercinta
Sumber: Pexels.com

Marriage / 7 June 2019

Kalangan Sendiri

Sebuah Karangan Bunga Untuk Istriku Tercinta

Puji Astuti Official Writer
1759

Di suatu pagi, seorang pria datang ke toko bunga yang terbaik di kota itu. Dia akan membeli rangkaian bunga untuk isterinya yang sedang berulang tahun. Setelah beberapa saat memilih, akhirnya didapatkan satu yang istimewa dan harganyapun cukup mahal. Sambil merenungkan kata-kata apa yang akan ditulis di kartu ulang tahun, pria tersebut mengamati seorang anak berpakaian sangat lusuh sedang mengamat-amati sebuah guci yang berisi puluhan bunga mawar yang cantik. Anak tersebut kelihatan begitu serius mengamatinya.

Secara spontan Pria tersebut bertanya....."Kamu ingin membeli bunga itu nak?".

Jawab anak itu "Iya Om saya ingin sekali memberikannya untuk ibu saya, tetapi harganya pasti mahal dan saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membelinya".

"Kalau kamu memang mau, ambillah beberapa tangkai Nak!" ujar Pria itu.

Anak kecil itu tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, sambil mengucapkan terima kasih dan memberikan salam, dia mengambil 3 tangkai mawar yang terbaik lalu bergegas pergi.

Pria tersebut merasa puas bisa menyenangkan hati anak itu. Diapun segera pergi setelah membayar semuanya dan memastikan bahwa bunga tersebut segera dikirim saat itu juga. Baru sekitar tiga ratus meter berlalu dari tempat itu, sang Pria melihat anak kecil yang tadi, berlari-lari kecil dengan riangnya di pinggir jalan. Pria tersebut segera menghentikan mobilnya. Lewat kaca pintu mobila yang dibukanya dia menawarkan tumpangan.

"Kamu mau ke arah mana?".

"Ke sana Om!", sambil menunjukkan arah yang ditujunya.

"Ooh....kalau begitu kita searah, masuklah!" seru pria itu sambil membukakan pintu.

Kira-kira 10 menit perjalanan, tiba-tiba anak itu minta berhenti di tempat yang sunyi yang dikiri kanan jalan itu tidak berdiri rumah barang satupun.

"Om saya mau turun di sini saja, terima kasih atas kebaikan Om... hati-hati di jalan" katanya.

"Loh rumah kamu yang mana? Ini kan tempat pemakaman!,” sahut pria itu.

"Iya, tempat ini memang tujuan saya, di sebelah sana adalah makam ibu saya. Saya mau berikan bunga mawar ini supaya ibu damai di surga," kembali anak kecil itu menimpalinya.

Pria tersebut ternganga melihat seonggok makam yang tanahnya masih merah, menunjukkan bahwa itu adalah makam yang baru.

Tanpa buang waktu lagi pria itu memacu mobilnya, kembali menuju ke toko bunga. Dia membatalkan pengiriman bunga pesanannya dan langsung membawanya sendiri dengan suatu harapan dia masih bisa menjumpai isterinya di rumah dalam keadaan hidup. Sesampai di rumah terlihat isterinya sedang memasak. Pria tersebut sambil menangis langsung memeluk isterinya sambil memberikan karangan bunga istimewa sebagai hadiah terindah di hari istimewanya.

Apa yang kita bisa pelajari dari kisah ini?

Minimal ada dua hal, pertama kadangkala kita lupa waktu yang kita luangkan untuk orang yang kita kasihi adalah lebih berharga dari apapun yang kita kerjakan, tidaklah cukup untuk hanya mengatakan hubungan itu penting; kita harus menginvestasikan waktu dalam hubungan selagi sempat. Dan kata-kata saja tidak ada artinya.

1 Yohanes 3:18, berkata, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Kedua, ingatlah kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup, berapa lama lagi kita memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kasih. Alkitab berkata dalam Galatia 6:10 : "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."

Amsal 3:27, "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya."

Amsal 3:28, Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu."

Jika kamu ingin mengekspresikan kasih kepada seseorang sebaiknya lakukanlah sekarang. Selamat mengasihi!

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami