Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengungkap rahasia sukses hidupnya, yaitu keputusannya untuk mengikut Yesus. Ia mengatakan bahwa iman Kristen-nya menjadi hal penting terutama saat menghadapi masalah kompleks dan vital di Amerika saat ini.
Awal Perubahan Hidup Mike Pompeo
“Saya besar dengan
pergi ke gereja setiap hari Minggu, tetapi jujur itu bukan prioritas hidup saa
sewaktu bertumbuh dewasa,” demikian pengakuan Pompeo kepada CBN News. “Saya
pergi ke West Point (akademi militer Amerika –red), dan sebagai kadet, selama
tahun pertama saya, disana ada dua pria muda yang adalah junior yang
bersungguh-sungguh dalam iman. Dan mereka mengadakan pendalaman Alkitab pada
Minggu siang dan mereka mengundang semua kadet untuk datang – itu murni
sukarela.”
“Saya mulai datang – benar-benar luar biasa,” demikian ungkap Pompeo. “Saya mulai pergi ke gereja setiap minggu dengan keinginan sendiri karena saya ingin berada disana untuk belajar dan bertumbuh, dan sampai pada suatu titik di tahun pertama itu, saya benar-benar memiliki pengertian tentang Yesus yang berbeda dari yang saya miliki sebelumnya. Hal itu secara mendasar mengubah hidup saya.”
Imannya Ditunjukkan Dalam Pekerjaan
Dalam kesibukannya sebagai Menteri Luar Negeri, banyak hal yang ia harus hadapi termasuk masalah iman, kedamaian di Timur Tengah, persekusi religious. Dia tidak menyembunyikan imannya, hal itu terlihat dalam pernyataannya kepada media saat bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netayahu di Israel.
Baca juga :
Nyaris Jadi Ateis, Ini Pengakuan Putri Wakil Presiden Amerika Serikat!
Tak Terima Dikatai Sakit Jiwa, Wapres AS Mike Pence Serang Balik Media Ini
“Saya bangga untuk
berada di sini lagi bukan hanya sebagai diplomat Amerika tertinggi, tetapi juga
sebagai orang beriman,” demikian kata Pompeo kepada Netayahu dan media.
Hal serupa juga pernah
ia lakukan, pada tahun 2015 lalu saat ia masih menjadi anggota kongkres dari
Kansas dalam hal pengaturan gereja, dia mengungkapkan tentang perang budaya
yang akan dihadapi ke depan.
“Kita akan terus
bertarung dalam pertempuran ini, ini adalah pergumulan yang tiada henti… hingga
waktu yang pernah dibicarakan oleh Pastor Fox, hingga hari pengangkatan,”
demikian ungkap Pompeo saat itu.
Pompeo yang juga
pernah jadi pengajar sekolah minggu ini, saat ia menjadi anggota kongkres di
Capitol Hill bicara tentang teroris Islam dengan tegas.
“Saya bisa katakana kepadamu
bahwa itu hanyalah kelompok minoritas dalam iman Muslim tetapi kelompok ini
serius dan mereka benci pada orang Kristen dan akan terus menekan kita sampai
kita bersungguh-sungguh bahwa kita berdoa dan berjuang dan melawan dan pastikan
bahwa kita tahu bahwa Yesus Kristus yang adalah juru selamat kita adalah
satu-satunya solusi untuk dunia kita ini,” demikian ungkap Pompeo saat itu.
Mike Pompeo yang
pernah menjabat sebagai Direktur CIA ini mengikuti pendalaman Alkitab secara
terartur dan sebagai Menteri Luar Negeri, dia menyelenggarakan konfrensi Kementerian
Luar Negeri pertama tentang kebebasan beragama yang berskala dunia. Dia juga
membawa imannya saat berpidato di Kairo, Mesir.
“Kita semua anak-anak
Abraham : Kristen, Muslim, Yahudi,” demikian ungkap Pompeo saat di Kairo.
“Di kantor saya, saya biarkan Alkitab terbuka di meja saya untuk mengingatkan diri saya pada Tuhan dan firman-Nya dan kebenaran.”
Menghadapi Tantangan dan Kritikan
Namun tindakan Mike
Pompeo ini bukan tanpa tantangan, ditengah kehidupan Amerika yang liberal,
pernyataan imannya dalam kehidupannya sehari-hari dan juga pekerjaannya
membuatnya mendapatkan kritikan dari berbagai pihak. Tapi Pompeo menegaskan
bahwa ia tidak bisa memisahkan antara pandangannya tentang dunia dengan
imannya, karena hal itu adalah sesuatu
yang ia hidupi sehari-hari.
“Tentu misi saya
sebagai Menteri Luar Negari, pekerjaan yang untuknya saya disumpah, saya
bersumpah untuk mendukung dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat dan
saya telah melakukan hal itu beberapa kali – pertama sebagai prajurit, kemudian
sebagai anggota Kongkres, kemudian sebagai Direktur CIA, dan sekarang sebagai
Menteri Luar Negeri,” dia menjelaskan.
“Namun dalam setiap
misi itu, tugas yang saya emban dipengaruhi oleh pengertian pada iman saya,
iman saya kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat.. Saya pikir hal itu
membuat perbedaan nyata, dan saya ingin orang lain tahu. Itu sebabnya saya sering
membicarakannya. Saya ingin orang mengetahui sudut pandang saya saat menghadapi
tantangan dalam pekerjaan yang saya hadapi, dan hal itu mengharuskan saya untuk
berpegang pada standar yang dipegang oleh orang Kristen.”
Tentu sebagai seorang Menteri
Luar Negeri hal itu tidak mudah, namun Pompeo bertekad untuk terus maju
menghadapi baik itu masalah diplomatik ataupun peperangan rohani.
Sebuah keteladanan
yang hebat bukan? Apapun posisimu dalam kehidupan ini, hidupilah imanmu
sehingga dunia bisa melihat bahwa Kristus hidup dan nyata melalui segala yang
kamu perbuat. Sama seperti yang dilakukan Mike Pompeo ini.
Jangan takut untuk menjadi saksi Kristus! Tidak mudah memang, tapi selama kamu berjalan bersama Tuhan pada Dia akan menuntun dan memampukan kamu.
Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus. ~ 2 Tesalonika 1:11-12