Seorang pria asal Yunani, Antonis Mavropoulos menuturkan kesaksiannya
lolos dari kecelakaan maut pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu, 10 Maret 2019 lalu.
Dia menuturkan jika bukan karena ditolak masuk pesawat,
mungkin dirinya sudah gak ada lagi di dunia ini. Kejadian ini pun jadi alasan baginya untuk bersyukur kepada Tuhan.
Dalam kesaksiannya, Antonis mengaku hari itu dirinya memang
dijadwalkan akan naik pesawat Boeing 737 Max 8 ke Nairobi, Kenya. Tapi karena terlambat dia tak lagi diijinkan memasuki ruang tunggu.
“Waktu aku sampai (di bandara), boarding (sudah) ditutup dan
aku melihat penumpang terakhir di terowongan masuk. Aku berteriak untuk (meminta)
masuk tapi mereka tidak mengijinkan.Aku protes, seperti penumpang biasa yang
mengalami kondisi ini. Tapi mereka sangat baik dan memindahkanku ke penerbangan yang lain,” terang Antonis.
Sesaat sebelum dirinya dipindahkan ke penerbangan berikutnya, seorang petugas keamanan menghampirinya dan menyampaikan kalau pesawat sebelumnya kehilangan kontak. Sang petugas menyampaikan bahwa dia harusnya bersyukur kepada Tuhan karena dia adalah satu-satunya penumpang yang lolos dari kecelakaan nahas itu.
Baca Juga :
Satu Stafnya Jadi Korban Jatuh Pesawat Etiopia, Dewan Gereja-gereja Se-Dunia Ikut Berduka
Setelah Kematian Pendetanya, Jemaat Gereja Ini Tetap Setia Hadiri Ibadah Minggu
Untuk memastikan informasi tersebut, dia pun menanyakan kepada
temannya di Nairobi, sebelum akhirnya menerima pesan dari teman di Yunani yang mengkonfirmasi berita tersebut. “Aku pun rebah menyadari betapa beruntungnya aku,” ucapnya.
Pesawat itu diketahui jatuh enam menit setelah lepas landas dan
menewaskan sebanyak 157 orang. Penerbangan itu sendiri banyak berisi pekerja kemanusiaan
dan pakar internasional dari sebanyak 35 negara yang hendak mengikuti pertemuan
puncak lingkungan PBB di Kenya. Kecelakaan ini sendiri menimbulkan tanda tanya soal
kondisi keamanan pesawat Boeing 737 Max 8, dimana hal serupa juga terjadi kepada
Lion Air di Indonesia yang menewaskan 189 orang pada bulan Oktober lalu.
Siapa sangka kalau keterlambatannya justru membuatnya lolos dari
maut. Tentu saja dia punya sejuta alasan untuk mengucap syukur kepada Tuhan karena
masih diberikan kesempatan hidup yang kedua.