Penatalayanan adalah segala kebijakan dan tindakan seseorang percaya
dalam mengelola kepercayaan yang diberikan oleh pemberi kewenangan.
Nah di Alkitab, Yesus berbicara banyak mengenai hal ini. Dia
bahkan menggunakan perumpamaan tentang gimana menangani uang dan mengajarkan
prinsip-prinsip yang lebih dalam mengenai pemuridan dan Dia juga mengingatkan
para pengikutNya bahwa dimana harta kita berada maka disanalah hati kita juga
berada.
"Karena
di mana hartamu berada, di situ juga
hatimu berada." (Lukas 12:34)
Tetapi gimana cara-Nya supaya kita bisa mengelola berkat Tuhan seperti yang Yesus lakukan
juga?
Nah, itu adalah pertanyaan yang benar
bagi orang percaya yang ingin mengikuti keteladanan Yesus dalam kehidupan
mereka, termasuk penatalayanan mereka dalam hal keuangan dan lain sebagainya.
Cara yang baik untuk menjawab dan memeriksa pertanyaan ini
adalah dengan menyaring hidup Yesus dulu melalui penatalayanan Alkitab soal
mengelola berkat-berkat Allah untuk kemuliaanNya.
1. Berkat
Tuhan
Tuhan adalah Allah pemilik segalanya dan kitalah yang
mengelola apa yang Dia miliki itu. Itulah dasar penatalayanan Alkitab yang
harus kita tahu.
Dalam Injil, Yesus sering sekali mengakui peran Allah sebagai
Allah Penyedia. Dia mempercayai bahwa Allah menyediakan semua hal bahkan pajak
bait suci dari mulut ikan (Matius 17:24-26), dan
Dia juga mengajar para pengikutNya untuk selalu bersandar pada Allah ketika
mereka bekerja dan melayani (Markus 6:8-11).
Walau demikian, Yesus juga menunjukkan
bagaimana kepengurusan bukan hanya mengenai kepemilikan materi tetapi juga
melibatkan pekerjaan dan waktu kita.
Dia juga tahu kalau waktu-Nya di bumi sangat terbatas,
sehingga Dia dengan sengaja membuat sebuah prioritas yaitu Allah.
Pernah nggak sih bertanya , kok Yesus menyembunyikan identitasnya
kepada banyak orang?
Yap, karena jika semua orang tau siapa Dia maka itu akan mengganggu
pelayanan-Nya .
Artikel Terkait :
4 Kebiasaan Yang Bikin Kamu Miskin Di Pertengahan Bulan. Sekarang, Salah Siapa?
2. Jalan
Tuhan
Mengakui bahwa Tuhan memiliki semuanya boleh saja, tetapi beda lagi jika bicara untuk terus berkomitmen
pada diri sendiri dan menggunakan barang yang Tuhan
miliki dengan caraNya – karena sering kali cara Tuhan
itu nggak masuk akal.
Dari Eden sampai hari ini, manusia sudah bergulat dengan
ketegangan antara mempercayai rencana Tuhan atau rencana diri sendiri.
Ketika manusia mengalami
pergumulan ini, Yesus benar-benar tak pernah bergumul dengan ketegangan
semacam itu.
Dia merengkuh sepenuhnya rencana
Bapa dan tidak pernah gentar untuk mewujudkan semuanya.
Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas
19:10).
Sama dengan uang atau berkat yang Tuhan punya yang diberikan di tanganmu apa
pun itu harus kamu lakukan sesuai dengan jalanNya. Tanpa gentar memberi, dan
menggunakannya untuk tujuan yang Allah
kehendaki.
Yesus tetap terhubung dengan jalan Tuhan melalui doa. Alkitab
memberi tahu kita bahwa doa adalah kebiasaan Yesus (Lukas 5:15-16), dan itu adalah
kebiasaan yang juga bisa kita tiru untuk mencari tahu gimana Tuhan menginginkan
kita untuk menjaga berkatNya dan menyalurkan kepada yang lain.
3.
Kemuliaan Tuhan
Sebenarnya, hidup dan pelayanan Yesus selalu
terkait dengan kemuliaan Allah (Yohanes 13:31-32). Entah itu kematian
teman atau mengajar murid-muridNya tentang doa, yang jelas Yesus selalu mencari
cara untuk memuliakan Bapa-Nya.
Seperti halnya berkat dan harta yang Allah berikan kepada
kita. Gunakanlah itu untuk kemuliaanNya. Carilah cara dan lakukanlah semuanya
untuk memuliakan nama-Nya.
Jadi, untuk menjadi pengurus dari
harta, waktu, dan talenta yang Tuhan
berikan secara efekif, kita harus setiap hari menemukan cara untuk
menggunakan berkat Tuhan untuk kemuliaanNya, sama seperti yang Yesus lakukan.