Apa Sih Kata Alkitab Soal Berpacaran? Ternyata...
Sumber: Health Liputan

Single / 8 February 2019

Kalangan Sendiri

Apa Sih Kata Alkitab Soal Berpacaran? Ternyata...

Naomii Simbolon Official Writer
9170

Konsep berpacaran adalah salah satu aspek yang paling banyak dikomentari dan dipertanyakan oleh semua orang dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen yang setia.

Sebagian besar pertanyaannya muncul karena bentuk pacaran jaman modern sekarang sangat berbeda jika dibandingkan tradisi kontekstual pada jaman Alkitab.

Meskipun sudah beberapa kesaksian Alkitab mengenai pernikahan secara budaya jauh berbeda dengan apa yang terjadi dalam budaya hari-hari ini Alkitab tetap relevan memberikan dasar kebenaran tentang pernikahan yang Alkitabiah.

Tetapi sederhananya, hubungan yang benar adalah hubungan di mana kedua belah pihak terus menerus mengejar Tuhan, dan berjalan dalam panggilan-Nya.

Memang, sebaiknya sebelum menikah, kita harus saling mengenal dengan baik dulu dengan pasangan yang akan kita nikahi.

Mengapa perlu memiliki hubungan?

Karena hubungan pertama sekali dilembagakan oleh hati Allah. Ingat, ketika di Taman Eden, Allah membuat sebuah hubungan dengan diri-Nya melalui manusia pertama yaitu Adam. Dan Adam berjalan dengan Tuhan, bercakap-cakap di Taman, mencintai dan Adam mengenal Penciptanya dengan baik. Lalu dikejadian 2, Allah melahirkan hubungan yang terpenting dimiliki pria yaitu hubungan pernikahan dengan seorang wanita, Hawa.

Faktanya satu-satunya pernikahan yang paling sempurna adalah pernikahan Adam dan Hawa sebelum mereka jatuh dalam dosa.

Kejadian 2:18, Allah berfirman  "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Jadi, sejak awal, Alah sudah bermaksud membuat manusia untuk tidak berjalan sendirian.

Dia memang sudah bermaksud membuat penolong bagi Adam,satu-satunya orang yang benar-benar akan melengkapinya.

Lalu, seperti apa seharusnya hubungan itu?

Alkitab banyak sekali membahas mengenai perkembangan hubungan. Salah satu kunci ketika kita membaca Alkitab, adalah mengentahui konteks Alkitab tersebut ditujukan atau ditulis untuk siapa dan  bagaimana budaya ketika itu.

Sampai saat ini, firman Tuhan pun tak berubah meski budayanya berubah. Firman tersebut tetap harus menjadi pedoman bagi kita sampai saat ini.

Banyak pernikahan yang diserahkan kepada instruksi Tuhan dan diatur oleh Tuhan, misalnya Yakub dan Ribka yang bersatu karena wahyu Allah kepada hamba Yakub.

Selain itu, ada juga pernikahan yang diatur oleh manusia, seperti Yusuf dan Maria yang menyatu karena memang saling cinta dan suka. Meski begitu, Tuhan pun menggunakan keduanya masuk ke dalam rencana kedaulatan-Nya.

Apa yang penting kita sadari dalam hubungan berpacaran hingga menikah adalah bahwa dalam pacaran dan pernikahan yang bahkan di atur oleh manusia, yaitu Allah tetap Pribadi yang mengijinkan hal tersebut terjadi. Supaya pernikahan dan hubungan pacaran itu sungguh-sungguh terjadi seperti yang Dia kehendaki.

Allah memilih pria yang spesifik dan wanita yang spesifik untuk masuk dalam panggilan Kerajaan-Nya dalam pernikahan.

Apa tujuan berpacaran?

Pada akhirnya, tujuan berpacaran adalah melakukan apapun yang dianggap oleh Tuhan baik.

Mungkin bagi sebagian orang, Dia akan menyebut suatu musim dimana dua orang yang pacaran dengan harapan atau niat untuk menikah, tetapi bisa juga orang itu belajar tentang sesuatu atau persahabatan.

Ini penting untuk diketahui, karena ada banyak orang yang terjebak dalam kepercayaan bahwa orang yang dia kencani harus menjadi pasangannya.

Tidak masalah jika memang memiliki tujuan dan harapan demikian tetapi kan tidak semua hubungan dimaksudkan untuk menghasilkan pernikahan. Ada yang diizinkan untuk mengajarkan kita sesuatu, masuk ke musim yang baru dan mengubah karakter kita.

Jadi, yang terpenting dalam sebuah berpacaran adalah selalu bersama Tuhan dan menyadari bahwa pasangan adalah milik Tuhan bukan milik sendiri.

Sehingga ketika kalian berpacaran, kalian saling menghormati, saling perhatian dan menghargai, juga saling berdoa satu sama lain sampai kepada pernikahan nanti.

Jika tidak menikah, kalian bisa menjadi sahabat dalam Yesus.

Jadi, itulah yang Alkitab katakan soal berpacaran. So, kalau sekarang kamu sudah pacaran, ingat ya, bahwa pacarmu bukan milikmu tetapi milik Allah! Berdoalah, jalanilah dan saling menghargai dalam Kristus.

 

 

Sumber : crosswalk | jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami