Seperti yang sudah kita ketahui bahwa PT Citilink Indonesia
menyatakan akan mulai memberlakukan tarif bagasi Citilink untuk rute domestik
per 8 Februari 2019 nanti. Jadi bagi kamu yang berencana bepergian dan menggunakan maskapai ini akan diberlakukan tarif untuk bagasinya.
Diungkapkan oleh Direktur Niaga Citilink Benny Rustanto, untuk tarifnya sendiri dimulai dari 9.000 IDR Per Kilogram, itu paling murah loh.
Sedangkan yang paling mahal, akan mencapai 35.000 IDR per kilogram. Wah, ada-ada saja ya!
Berita ini tentu saja membuat sebagian besar Traveller nggak terima dan merasa syok. Bahkan saya sendiri. Kalau kalian gimana?
Tetapi jangan kuatir teman-teman, ternyata keluhan masyarat
Indonesia khususnya para Traveller mengenai tarif tersebut terdengar sampai ke telinga Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Polana B, Pramesti.
Tepat kemarin, Pramesti meminta pihaknya untuk melakukan konsolidasi dengan maskapai Citilink Indonesia terkait penghapusan kebijakan bagasi ini.
Seperti yang dikutip dari Okezone , pihak Citilink pun setuju
untuk melakukan penundaan pemberlakukan bagasi berbayar hingga waktu yang belum ditentukan.
Kabar gembira banget ya!
Nggak cuma itu, Polana juga menambahkan bahwa pihaknya bakal
melakukan evaluasi penerapan ketentuan bagasi berbayar sebagaimana yang diatur
dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Dalam Negeri.
“Pengkajian ulang akan dilakukan agar terjadi keseimbangan dan
tidak memberatkan masyarakat serta menjaga kelangsungan maskapai penerbangan,” ujar Polana.
Dengan adanya penundaan tersebut, akhirnya konsumen dari maskapai Citilink bisa menikmati bagasi cuma-cuma 20kg seperti biasanya.
Jadi buat kamu si Traveller, nggak perlu merasa rugi lagi naik Citilink, karena tas kamu bisa ditaruh di bagasi tanpa dibayar loh!
Hore! Nah, buat kamu yang hendak liburan di Imlekan ini atau bulan depan, jangan takut lagi ya.
Doakan saja supaya Polana dan tim bisa membuat sebuah
peraturan yang penuh himat dan tak memberatkan masyarakat.
Supaya bisa bolak-balik ketemu orang tua tanpa beban mahal di
bagasi ya (Teruntuk anak rantau).