Iri Hati Bikin Kita Cemar, Ini 4 Cara Radikal Untuk Peranginya! (Part 2)

Single / 31 December 2018

Kalangan Sendiri

Iri Hati Bikin Kita Cemar, Ini 4 Cara Radikal Untuk Peranginya! (Part 2)

Inta Official Writer
1633

Pada artikel sebelumnya, kita sudah mengetahui kalau iri hati bisa membuat hati kita cemar. Karena iri hati, kita jadi tidak suka atas pencapaian dari orang lain, juga membuat kita sulit untuk bersyukur atas pemberian dari Tuhan. Tanpa sadar, sikap ini bisa menjauhkan kita dari Tuhan.

Kita sudah mengetahui untuk mengubah perasaan iri hati dengan kasih dari kisah persahabatan Yonatan dan Daud. Melalui Kain dan Habel pula, kita diajarkan untuk tidak menjadikan iri hati sebagai boomerang, melainkan mengubahnya menjadi motivasi yang membuat kita terus bertekun.

Kali ini, kita akan membahas dua poin lain mengenai iri hati ini.

3. Singkirkan iri hati dengan kerendahan hati

Markus 7:22, "Perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan."

Tidak mengherankan kalau kesombongan ada dalam daftar hal-hal jahat yang membuat kita tidak kudus. Seperti halnya iri hati yang sangat bertentangan dengan kasih, kerendahan hati juga bertentangan dengan iri hati.

Filipi 2:3, "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri."

Perkataan dari Rasul Paulus ini mengingatkan kita bahwa untuk mengasihi sesama, juga diperlukan kerendahan hati.

Lantas, bagaimana bisa kita menyingkirkan perasaan iri hati dengan kerendahan hati? Contoh yang paling sempurna adalah pribadi Kristus. Sebagai seorang Raja, Yesus rela mengorbankan diriNya untuk menyelamatkan kita.

Setiap dari kita pasti punya dorongan yang kuat untuk mendapat lingkungan dari sekitarnya, tetapi bukan itu hal yang diinginkan oleh Tuhan. Tuhan mau kita bersikap rendah hati, sebab itulah yang diajarkan oleh Kristus kepada kita. Amsal 29:23, “Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.”

4. Hilangkan iri hati dengan pengakuan dosa  

Tidak semua orang bersedia untuk mengakui kesalahan atau dosa yang telah diperbuatnya. Namun, penting bagi orang percaya untuk mengakuinya. Pengakuan dosa dilakukan dengan dua cara, yaitu mengaku kepada Tuhan, juga mengaku kepada sesama.

Sebagaimana kita sudah ketahui bahwa iri hati juga sejajar dengan dosa-dosa atau kesalahan yang lain. Dosa iri sering kita anggap enteng. Kita harus mengesampingkan harga diri dan menerima bahwa orang lain lebih baik daripada kita. Ketika kita tahu telah melakukan sesuatu yang salah, maka segeralah kita berbalik pada arah dan mengakuinya.

Sebelum mengakui, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan; biarkan pengakuan ini sedetail mungkin. Pertanyaan seperti siapa, mengapa dan dimana bisa menjadi salah hal yang menjadikannya semakin detail. Cari tahu apakah rasa iri ini bersifat sementara atau jangka panjang. Terakhir, seberapa jauh hubungan kita telah rusak karena sikap kita yang iri hati tersebut.

Mulai sekarang, cobalah untuk melihat apa yang ada pada diri sendiri, bukan pada orang lain. Kalaupun kita merasa kurang dari yang lain, ambillah waktu sejenak. Ada banyak hal yang selalu bisa kita syukuri dalam kehidupan ini. Sebab, Tuhan akan selalu memberikan karya yang terbaik buat setiap kita.   

Sumber : ibelieve.com
Halaman :
1

Ikuti Kami