Dirangkum
dari kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang tahun 2018, siapa sangka jika serangan
teroris yang mengatasnamakan agama harus menelan puluhan korban jiwa. Terlebih tindakan
kejahatan itu dilakukan di dalam gedung gereja tepat ketika umat Kristiani tengah menggelar ibadah minggu.
Seperti catatan
artikel dari Jawaban.com, terdapat
tiga bom bunuh diri dan satu serangan gereja yang dinilai paling menyayat hati dan jadi peristiwa terburuk sepanjang tahun ini.
1. Tiga bom bunuh diri di gereja Surabaya
Minggu, 13 Mei
2018 adalah hari yang akan terus dikenang oleh umat Kristiani di Indonesia. Pasalnya,
tepat di hari ini seluruh masyarakat Indonesia berduka akibat serangan bom
bunuh diri di tiga gereja di Surabaya yaitu Gereja Santa Maria Tidak Bercela di
Ngagel, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno.
Dari data
yang tercatat, sedikitnya 28 jemaat dari ketiga gereja dinyatakan tewas akibat terkena
serpihan bom. Para korban terdiri dari anak-anak, orang dewasa dan juga orangtua.
Yang paling
menyedihkan dari peristiwa bom bunuh diri ini adalah bahwa para pelaku teridentifikasi
satu keluarga besar yang beranggotakan 6 orang yaitu sepasang suami istri, dua anak
laki-laki dan dua balita perempuan. Aksi bom bunuh diri yang dilakukan
sekeluarga ini diyakini muncul dari ideologi agama yang dianut oleh pelaku. Mereka merupakan anggota kelompok radikal JAD (Jaringan Ansarut Daulah).
Peristiwa ini pun mendorong polisi untuk terus memburu seluruh anggota JAD yang masih berkeliaran di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga :
Dikira Sakit Jiwa, Pelaku Penyerangan Gereja St. Lidwina Rupanya Anggota Teroris Ini...
Tiga Gereja di Surabaya Diguncang Ledakan Bom
2. Serangan gereja di Sleman, Yogyakarta
Di hari ketika
jemaat gereja tengah khusyuk melakukan ibadah misa minggu, serangan membabi
buta pun terjadi di Gereja St, Lidwina Bedog, Sleman. Hari ini pada Minggu, 11
Maret 2018, seorang pria membawa golok dan menyerang jemaat yang tengah beribadah di dalam ruangan.
Pelaku
secara membabi buta mengarahkan senjata laras panjangnya ke arah jemaat dan mengakibatkan beberapa diantaranya mengalami luka bacok termasuk Romo gereja setempat.
Pelaku bernama
Suliyono itu terindentifikasi sebagai anggota dari kelompok teroris yang
dikenal dengan sebutan takfiri (yang berafiliasi dengan jaringan kelompok
teroris ISIS).
Kejadian-kejadian
ini menorehkan ingatan buruk kita di sepanjang tahun 2018. Tentu saja kita berharap
supaya trauma-trauma akibat peristiwa itu bisa segera pulih. Sehingga semua umat
Kristiani di Indonesia tetap bisa merasakan kedamaian dan ketentraman selama menjalani
ibadah setiap minggunya.