Seorang pria asal Malaysia mengaku menyesal karena terlalu
sibuk dan gak punya waktu untuk ayahnya. Setelah sang ayah meninggal barulah pria yang bernama Hakim itu menyadari kalau waktu gak bisa diulang.
Lewat akun Twitter-nya, Hakim menceritakan percakapan terakhir
mereka lewat telepon yang hanya berdurasi 18 detik saja. Hal ini disebabkan karena saat itu dia sangat sibuk bekerja.
Siapa sangka kalau tiga hari kemudian ayahnya pergi untuk selamanya.
Hakim bahkan menyesal karena tak sempat mengucapkan terima kasih kepada sang ayah setelah menyampaikan kalau ayahnya sudah mengirimkan dia uang.
Ayahnya dikabarkan meninggal dunia akibat sakit dan sempat mengalami koma sebelum akhirnya meninggal dunia.
Atas peristiwa yang dialaminya ini, Hakim pun mengingatkan kepada
semua anak supaya selalu meluangkan waktu bersama orangtuanya dan menyediakan waktu setiap saat orangtua menelepon.
“Harap hargai setiap kali orangtua menghubungimu. Aku sudah menerima panggilan telepon terakhir dari ayahku sebelum dia pergi selamanya. Ayah berkata, “Ayah sudah mengirim sejumlah uang. Tahukah aku bahkan tidak mengucapkan terima kasih. Waktu itu aku sedang sibuk melakukan hal lain,” tulis dalam akun @EEspimas.
Baca Juga :
10 Alasan Jarang Menelepon Orangtua Adalah Kesalahan Fatal Seorang Anak (Bagian 1)
10 Alasan Jarang Menelepon Orangtua Adalah Kesalahan Fatal Seorang Anak (Bagian 2)
Mari belajar untuk menghargai waktu kita bersama orangtua. Sebagai
anak, kita sudah seharusnya mengambil tugas untuk memperhatikan dan menjaga orangtua
kita. Setidaknya buat anak-anak yang merantau usahakanlah untuk menelepon atau menghubungi mereka sekali atau dua kali dalam seminggu.
Kita jaman yang serba teknologi ini, kita bahkan sudah
diberikan kebebasan untuk berkomunikasi dengan video call atauchating sepanjang waktu dengan orang-orang terdekatmu. Jadi manfaatkanlah teknologi ini untuk
mempermudahmu berkomunikasi tanpa batas. Dan pastikan kalau keluarga adalah prioritas
utama dalam hidup kita di atas dari segala kesibukan yang kita jalani.
“Tetapi
jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.” (1
Timotius 5: 8)