Ada sekitar 100 warga yang juga
mengalami gejala demam tinggi
bersamaan. Hal ini membuat petugas kesehatan panik. Namun, setelah ditindaklanjuti dan diadakan
uji laboratorium sampel darah terhadap 100 orang di daerah tersebut, diketahui hanya ada dua orang, yaitu pasutri ini yang terkena malaria monyet.
Dua warga yang merupakan pasangan
suami istri di Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat, Aceh terinfeksi
malaria yang ditularkan dari monyet ekor panjang (Plasmodium knowlesi). Kedua pasutri ini kini mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.
"Semalam, (keduanya) sudah
kita berikan obat dan masih dirawat sampai tiga hari ke depan untuk kita
pastikan parasit dalam darahnya tidak ada sama sekali," jelas Kepala
Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Aceh Barat, Azwar Liza saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (29/11/2018).
Mereka diketahui terinfeksi sebab
sering beraktivitas di dalam hutan. Sebab baik suami maupun istri, sering menjala ikan pada malam
hari. Kebiasaan ini yang kemudian membuat pihak petugas kesehatan memperkirakan mereka digigit nyamuk anopheles yang menularkan malaria ini.
"Untungnya Plasmodium Knowlesi ini belum
bisa ditularkan dari manusia ke manusia, hanya tertular dari monyet ke manusia.
Namun tidak menutup kemungkinan akan ada peneluaran dari manusia ke manusia," terang Azwar.
Plasmodium knowlesi sendiri merupakan parasit
dari genus Plasmodium yang secara alami menginfeksi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
Azwar
mengatakan kalau warga yang terkena penyakit ini disebabkan karena ada monyet
yang terinfeksi parasit malaria sampai berkembang biak. Kemudian, ada nyamuk
yang mengigit monyet, dan nyamuk tersebut kembali mengigit manusia. Di Aceh
Barat, kasus ini merupakan yang pertama.
"Pencegahan harus cepat kita lakukan
sebelum meluas. Jadi untuk masyarakat bila demam agar segera ke Puskesmas.
Selain itu, untuk mencegah penyakit ini para penambang dan pekerja di hutan
diwajibkan untuk rutin menjalani pemeriksaan malaria," tutup Azwar.