Seorang pendeta
warga negara Amerika ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara di China karena
menyeludupkan Alkitab. Pendeta itu bernama John Sanqiang Cao, dan dia di vonis
tujuh tahun penjara.
“Pendeta John secara
tidak adil ditangkap karena iman Kristennya dan dijatuhi hukuman tujuh tahun
penjara,” demikianungkap pemimpin organisasi ACLJ, Jay Sekulow.
Pendeta John saat ini sudah menjalani hukuman lebih dari 20 bulan, ia ditangkap pada Maret 2017 lalu saat menyeberang dari China menuju ke Myanmar. Dia melakukan perjalanan bolak-balik di antara dua Negara itu untuk membawa perbekalan dan makanan, namun saat masuk ke China ia ditangkap dengan tuduhan membawa Alkitab ke negeri tirai bambu tersebut.
Baca juga:
Gara-gara Berdoa di Taman, 20 Orang Kristen China Ini Ditangkap
Sedihnya! Kondisi Gereja-gereja di Kota Besar China Ini Kini Porak-Poranda
“Ayah saya, sebagai
pelayan Kristen, dia tahu resiko dari apa yang ia lakukan dan seringkali bangga
dengan resiko bahwa dia mungkin akan menjadi martir atas imannya,” demikian
ungkap anak Pendeta John, Ben kepada CBN.com di awal tahun 2018 lalu.
Pendeta John menjadi
Kristen di usia 20an tahun dan masuk seminari di New York. Ia kemudian menikah
dan memiliki dua orang anak dan tinggal
di North Carolina. Dia melayani China Tengah dan Selatan lebih dari 20 tahun
dan membantu mendirikan sekolah Alkitab serta pelayanan kemanusiaan. Menurut
ACLJ, Pendeta John telah membantu mendirikan 16 Alkitab yang melayani 2000
murid.
“Pendeta John
seharusnya tidak menjalani hukuman di penjara karena imannya dan keinginannya
untuk menolong orang lain,” demikian petisi yang dirilis ACLJ. “Kami secara
aktif dan agresif meminta pemerintah China membebaskan Pendeta John dan
mengijinkannya pulang ke rumahnya di Amerika sehingga bisa berkumpul
dengan isteri dan anak-anaknya.”
Orang-orang yang
menemukan panggilannya untuk memberitakan Injil tidak takut dan tantangan untuk
membawa kabar baik kepada orang-orang yang harus diselamatkan, bahkan sekalipun
harga yang harus dibayar sangat mahal, seperti Pendeta John ini, ia rela
mengalami penderitaan, di penjara bahkan beresiko kehilangan nyawanya. Mari
berdoa bagi Pendeta John ini dan juga para misionaris lainnya yang dengan
bersukacita memberikan hidupnya untuk memberitakan kabar keselamatan.